SEORANG warga Palestina dilaporkan meninggal setelah ditembak oleh pasukan Israel dalam serangan militer di wilayah Tepi Barat yang diduduki, Ahad (19/10).
Dalam waktu yang bersamaan, kelompok pemukim Israel juga melakukan serangan terhadap para petani zaitun di beberapa lokasi.
Menurut keterangan dari Kementerian Kesehatan Palestina, korban bernama Majed Mohammad Dawoud (42), meninggal dalam serangan yang terjadi di kamp pengungsi al-Ain, Nablus, pada dini hari.
Saksi mata menyatakan bahwa Dawoud tergeletak dalam kondisi berdarah di jalan, sementara pasukan Israel menghalangi upaya medis untuk menyelamatkan nyawanya.
Direktur Lembaga Bantuan Medis Palestina di Nablus, Ghassan Hamdan, menyebutkan bahwa tentara Israel menelanjangi Dawoud dan menyeret tubuhnya di jalan, meskipun korban masih hidup dan mengalami pendarahan hebat.
Jasadnya baru dapat dievakuasi oleh tim medis beberapa waktu kemudian dan dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Rafidia.
Serangan di kamp al-Ain merupakan bagian dari operasi militer skala besar yang dilancarkan Israel di berbagai wilayah Tepi Barat pada hari Ahad.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Militer dilaporkan melakukan penggeledahan rumah, penangkapan, serta kekerasan terhadap warga sipil.
Menurut laporan Masyarakat Tahanan Palestina, sedikitnya 20 warga Palestina, termasuk tiga anak-anak, ditangkap oleh pasukan Israel dalam rentang waktu antara Sabtu malam hingga Ahad pagi.
Di lokasi lain, pemukim Israel bersenjata—dengan pengawalan tentara—melancarkan serangan terhadap petani Palestina yang sedang memanen zaitun, terutama di Turmus Ayya, timur laut Ramallah.
Serangan itu juga menyasar relawan internasional yang membantu panen.
Rekaman video memperlihatkan sejumlah pemukim bertopeng memukuli seorang perempuan Palestina dan seorang relawan asing dengan tongkat.
Pasukan Israel Membunuh Warga Palestina di Nablus, Pemukim Serang Petani Zaitun di Tepi Barat
Menurut kantor berita Wafa, para penyerang juga membakar empat kendaraan milik warga dan mencuri hasil panen zaitun mereka.
Saksi mata melaporkan bahwa para pemukim datang lebih awal dalam kondisi siap menyerang.
Salah satu dari mereka terlihat mengacungkan senjata dan mengancam akan menembak jika warga Palestina mencoba memasuki lahan mereka sendiri.
Insiden serupa juga terjadi di sekitar wilayah Nablus, Ramallah, dan Betlehem.
Serangan terhadap petani zaitun oleh pemukim kerap terjadi setiap musim panen yang berlangsung pada Oktober, dengan tujuan menghalangi akses petani ke lahan dan menyebabkan kerugian ekonomi yang besar.
Baca juga: Pria Palestina Dipukuli Hingga Meninggal oleh Pasukan Israel di Tepi Barat yang Diduduki
Berdasarkan data dari Komisi Penjajahan dan Perlawanan Tembok Palestina, sejak 7 Oktober 2023, pemukim Israel telah melakukan 7.154 serangan terhadap warga Palestina dan properti mereka.
Dalam periode tersebut, 33 orang dibunuh dan sekitar 49.000 pohon, termasuk lebih dari 37.000 pohon zaitun, dilaporkan dirusak atau dicabut.
Secara keseluruhan, lebih dari 1.000 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan dan pemukim Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dari jumlah tersebut, setidaknya 213 adalah anak-anak, 20 adalah perempuan, dan tujuh lainnya merupakan penyandang disabilitas.
PBB menyatakan bahwa angka kematian tersebut mencakup 43 persen dari total warga Palestina yang meninggal di Tepi Barat dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.[Sdz]