• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 15 Agustus, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Syariah

Hukum Lagu Kebangsaan dalam Islam

Agustus 14, 2025
in Syariah, Unggulan
Hukum Lagu Kebangsaan dalam Islam

foto:pinterest

69
SHARES
533
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

BAGAIMANA hukum lagu kebangsaan dalam Islam?

Ustaz Farid Nu’man Hasan mengatakan bahwa lagu kebangsaan yaitu nyanyian untuk memunculkan patriotisme, mencintai kebaikan, membela tanah air dari penjajah, melindunginya dari para perusak dan koruptor, spirit jihad membela agama, mengenang pahlawan, mensyukuri kemerdekaan, nyanyian pekerja dan penggembala untuk penyemangat, dan semisal itu semua adalah hal yang mubah (boleh).

Syair, nasyid, dan lirik nyanyian itu sama dengan kalam (perkataan), jika isinya baik maka dinilai baik, jika buruk maka dinilai buruk.

Imam Ibnul ‘Arabi Rahimahullah berkata dalam Tafsir-nya:

وَأَمَّا الْغِنَاءُ فَإِنَّهُ مِنْ اللَّهْوِ الْمُهَيِّجِ لِلْقُلُوبِ عِنْدَ أَكْثَرِ الْعُلَمَاءِ، مِنْهُمْ مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ وَلَيْسَ فِي الْقُرْآنِ وَلَا فِي السُّنَّةِ دَلِيلٌ عَلَى تَحْرِيمِهِ. أَمَّا إنَّ فِي الْحَدِيثِ الصَّحِيحِ دَلِيلًا عَلَى إبَاحَتِهِ

Ada pun nyanyian adalah termasuk hiburan yg bisa membuat hati semangat menurut mayoritas ulama, di antaranya Imam Malik bin Anas. Di dalam Al Quran dan As Sunnah tidak ada dalil tentang haramnya nyanyian. Sedangkan hadits shahih justru menunjukkan kebolehannya. (Ahkamul Quran, jilid. 3, hal. 11).

Imam Ibnu Abdil Bar Rahimahullah menegaskan tentang dibolehkannya nyanyian yang baik-baik:

وَهَذَا الْبَابُ مِنَ الْغِنَاءِ قَدْ أَجَازَهُ الْعُلَمَاءُ وَوَرَدَتِ الْآثَارُ عَنِ السَّلَفِ بِإِجَازَتِهِ وَهُوَ يُسَمَّى غِنَاءَ الركبان وغناء النصب والحذاء هَذِهِ الْأَوْجَهُ مِنَ الْغِنَاءِ لَا خِلَافَ فِي جَوَازِهَا بَيْنَ الْعُلَمَاءِ

Pembahasan ini termasuk tentang nyanyian. Para ulama telah membolehkannya dan telah datang berbagai atsar dari salaf tentang kebolehannya. Itu dinamakan dengan Nyanyian Pengembara dan Nyanyian Nashab (pengiring Unta), dan Hida (nyanyian pengiring Unta tapi lebih semangat dari Nashab). Semua jenis nyanyian ini tidak ada perbedaan pendapat ulama atas kebolehannya. (At Tamhid, jilid. 22, hal. 197).

Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Ubaidullah bin Abdillah berkata:

رَأَيْتُ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ مُضْطَجِعًا عَلَى بَابِ حُجْرَتِهِ رَافِعًا عَقِيرَتَهُ يَتَغَنَّى

Aku melihat Usamah bin Zaid sedang bersandar di pintu kamarnya, dia meninggikan suaranya sambil bernyanyi. (Ibid, semua perawinya tsiqah dan shaduq (jujur) )

Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah mengatakan:

وَالْغِنَاءُ مَا هُوَ إِلَّا كَلَامٌ حَسْنُهُ حَسَنٌ وَقَبِيحُهُ قَبِيحٌ، فَإِذَا عَرَضَ لَهُ مَا يُخْرِجُهُ عَنْ دَائِرَةِ الْحَلَالِ كَأَنْ يُهَيجَ الشَّهْوَةَ أَوْ يَدْعُوَ إِلَى فِسْقٍ أَوْ يُنَبِّهَ إِلَى الشَّرِّ أَوْ اتَّخَذَ مُلْهَاةً عَنْ الطَّاعَاتِ، كَانَ غَيْرَ حَلَالٍ. فَهُوَ حَلَالٌ فِي ذَاتِهِ وَإِنَّمَا عَرَضَ مَا يُخْرِجُهُ عَنْ دَائِرَةِ الْحَلَالِ.وَعَلَى هَذَا تُحْمَلُ أَحَادِيثُ النَّهْيِ عَنْهُ.

Hukum Lagu Kebangsaan dalam Islam

Nyanyian tidak lain tidak bukan adalah ucapan; jika baik maka dia baik, jika buruk maka dia buruk. Jika nyanyian diarahkan untuk keluar dari lingkup kehalalan, seperti membangkitkan syahwat, atau ajakan kepada kefasikan, atau menyadarkan kepada keburukan, atau menjadikannya lalai dari ketaatan, maka itu tidak halal. Maka, dia halal secara dzatnya, hanya saja ada yang diarahkan untuk keluar dari lingkup kehalalan. Yang demikian itulah maksud dari hadits-hadits yang melarangnya. (Fiqhus Sunnah, jilid. 3, hal. 56)

Syaikh Abdul Aziz bin Baaz Rahimahullah berkata:

الْأَنَاشِيدُ تَخْتَلِفُ فَإِذَاكَانَتْ سَلِيمَةً لَيْسَ فِيهَا إِلَّا الدَّعْوَةُ إِلَى الْخَيْرِ وَالتَّذْكِيرُ بِالْخَيْرِ وَطَاعَةِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالدَّعْوَةِ إِلَى حِمَايَةِ الْأَوْطَانِ مِنْ كَيْدِ الْأَعْدَاءِ وَالِاسْتِعْدَادِ لِلْأَعْدَا، ونَحْوِ ذَلِك ، فَلَيْسَ فِيْهَا شَيْء . أَمَّا إِذَا كَانَ فِيهَا غَيْرُ ذَلِكَ مِنْ دَعْوَةٍ إِلَى الْمَعَاصِي وَاخْتِلَاطِ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ أَوْ تَكْشُّفِهِنَّ عِنْدَهُمْ أَوْ أَيَّ فَسَادٍ كَانَ فَلَا يَجُوزُ اسْتِمَاعُهَا .[ رَاجِعْ هَذِهِ الْفَتْوَى فِي شَرِيطِ أَسْئِلَةٍ وَ أَجْوِبَةُ الْجَامِعِ الْكَبِيرِ ، رَقْمُ : 90 / أ

“(Hukum) Nasyid itu berbeda-beda. Jika nasyid tersebut benar, tidak ada di dalamnya kecuali ajakan pada kebaikan dan peringatan pada kebaikan dan ketaatan kepada Allah dan RasulNya, serta ajakan kepada pembelaan kepada tanah air dari tipu daya musuh, dan menyiapkan diri melawan musuh, dan yang semisalnya, maka tidak apa-apa. Ada pun jika di dalam nasyid tidak seperti itu, berupa ajakan kepada maksiat, campur baur antara laki-laki dan wanita, atau para wanita membuka auratnya, atau kerusakan apa pun, maka tidak boleh mendengarkannya.” (Lihat fatwa ini dalam kaset tanya jawab, Al Jami’ Al Kabir, no. 90/side. A).

Baca juga: Lagu Perjuangan dalam Ancaman Populisme

Syaikh Wahbah Az Zuhaili Rahimahullah mengatakan:

وأقول: إن الأغاني الوطنية أو الداعية إلى فضيلة، أو جهاد، لا مانع منها، بشرط عدم الاختلاط، وستر أجزاء المرأة ما عدا الوجه والكفين. وأما الأغاني المحرضة على الرذيلة فلا شك في حرمتها

Aku katakan: bahwa lagu-lagu kebangsaan atau lagu yang mengajak kepada keutamaan, atau jihad, tidaklah terlarang, dengan syarat tidak ada ikhtilat (campur baur laki-laki dan perempuan), dan kaum wanita menutup tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Ada pun lagu-lagu yang mendorong kejelekan maka tidak ragu lagi keharamannya.[Sdz]

Tags: Hukum Lagu Kebangsaan dalam Islam
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Tampilan Lebih Modis, Lima Baju yang Cocok untuk Celana Kargo

Next Post

Masbuk Wajib Takbiratul Ihram atau Langsung Ikut Gerakan Imam

Next Post
Shalat Sunnah Qabliyah Maghrib, Adakah?

Masbuk Wajib Takbiratul Ihram atau Langsung Ikut Gerakan Imam

Ketahui Tanda Tubuh yang kebanyakan Garam

Ketahui Tanda Tubuh yang kebanyakan Garam

Mengenal Zainab binti Ali bin Abu Thalib

Ciri-ciri Fisik Nabi Muhammad menurut Para Sahabat

  • shakila premium

    Kenalan sama Bahan Shakila Premium yang Lagi Naik Daun Yuk!

    36716 shares
    Share 14686 Tweet 9179
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    11101 shares
    Share 4440 Tweet 2775
  • Hukum Membakar Pakaian Bekas

    10971 shares
    Share 4388 Tweet 2743
  • Ucapkan Barakallah sebagai Pengganti Selamat

    7915 shares
    Share 3166 Tweet 1979
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7125 shares
    Share 2850 Tweet 1781
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga