ChanelMuslim.com – Penduduk sipil di provinsi Idlib di barat laut Suriah, tempat para pengungsi mencari perlindungan selama konflik yang berlarut-larut di negara itu, menyambut kedatangan hari raya Idul Adha pada Selasa kemarin meskipun kondisi mereka masih dalam kesulitan.
Diselenggarakan oleh faksi oposisi anti-rezim, Idlib saat ini adalah rumah bagi sekitar empat juta warga Suriah yang melarikan diri dari rumah mereka sebelumnya di tengah serangan yang dilakukan oleh rezim Assad.
Mohammed Kaddor, ketua kamp pengungsi Idlib, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa hanya sejumlah kecil penduduk kamp yang dapat ikut ambil bagian dalam perayaan Idul Adha.
"Beberapa memiliki cukup uang untuk membeli barang baru, tetapi sebagian besar bergantung pada toko bekas," katanya. "Sementara itu, mereka yang tidak memiliki keluarga atau uang tidak meninggalkan kamp."
"Anak yatim dan keluarga para syuhada tidak dapat membeli jenis makanan yang terkait dengan Idul Adha, juga tidak dapat membeli pakaian baru," tambahnya.
Memperhatikan bahwa rezim Assad baru-baru ini mengerahkan pasukan ke Idlib yang dikuasai oposisi, Kaddor mengatakan bahwa warga kamp khawatir akan kemungkinan serangan rezim di daerah itu.
Um Mahmoud, seorang ibu Turkmen yang kehilangan suaminya karena serangan udara rezim, mengatakan bahwa dia – bersama dengan tujuh anaknya – tergantung pada organisasi amal untuk perayaan Idul Adha
"Kalau bukan karena organisasi amal ini, kita tidak akan punya apa-apa untuk dimakan sekarang," katanya bersyukur.
"Saya tidak punya penghasilan atau siapa pun untuk membawa uang ke rumah," tambahnya.
Um Mahmoud meratapi kenyataan bahwa dia tidak mampu membeli barang-barang yang diinginkan anak-anaknya.
"Sejalan dengan tradisi, semua anak saya ingin pakaian baru untuk dipakai saat Idul Adha," katanya.
Omar Abu Nahla, penduduk kamp pengungsi Kafr Lusin Idlib, mengatakan bahwa Idlib baru-baru ini melihat masuknya pengungsi baru dari pusat dan selatan negara itu.
“Anak-anak saya menginginkan pakaian dan sepatu baru, tetapi saya tidak mampu membelinya,” ujarnya.
“Mereka tidak memahami keadaan kita yang sulit; mereka hanya ingin bahagia, ” tambahnya.
Penduduk kamp lainnya, Samar Sallum, mengatakan bahwa ia telah membeli pakaian bekas untuk anak-anaknya di pasar loak lokal.
Sallum, juga, menunjukkan bahwa populasi kamp baru-baru ini meningkat karena adanya arus pengungsi baru dari provinsi Homs dan Daraa Suriah.
“Selalu menyenangkan untuk merayakan Idul Adha, tetapi kami masih membutuhkan bantuan lebih dari sebelumnya,” kata Sallum kepada Anadolu Agency.[ah/anadolu]