ChanelMuslim.com – Hampir sebulan Dompet Dhuafa bergerak merespon gempa Lombok. Banyak program yang sudah dan sedang digulirkan bagi para pengungsi dengan menempatkan posko-posko pengungsian. Mulai dari program dapur umum lewat mobil Darling (Dapur Keliling), Aksi Layanan Sehat (ALS), menurunkan tim Psychology First Aid (PFA) hingga dokter spesialis serta perawat. Bahkan Dompet Dhuafa juga menginisiasi keberadaan masjid, sekolah sementara hingga pengadaan pipanisasi untuk 1.300 pengungsi korban gempa. (Selasa, 14/08)
Masa tanggap darurat bencana gempa bumi Lombok telah diperpanjang Muhammad Zainul Majdi sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat menjadi 14 hari pada Sabtu lalu (11/08), terhitung dari tanggal 12 hingga 25 agustus 2018. Data yang dihimpun Dompet Dhuafa memperkirakan Gempa yang melanda wilayah Nusa tenggara Barat telah mengakibatkan 67.875 unit rumah rusak, serta merusakkan 468 sekolah.
Refia Ardhiana sebagai manajer event Dompet Dhuafa mengatakan, “Kehadiran Sound Of Humanity Tambahan sound of humanity, yaitu sebuah kegiatan kepedulian bersama para relawan musisi tanah air serta ajakan masyarakat untuk peduli kepada saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah gempa di Lombok. Tidak hanya harta benda yang rusak, namun psikologi mereka terganggu, hingga tidak sedikit mereka kehilangan orang-orang yang mereka cintai meninggal saat musibah itu terjadi.”
Saat ini sudah tercatat 387 orang meninggal dunia akibat gempa bumi dengan sebaran Kabupaten Lombok Utara 334 orang, Lombok Barat 30 orang, Lombok Timur 10, Kota Mataram 9, Lombok Tengah 2, dan Kota Denpasar 2 orang. Selain itu sebanyak 13.688 orang luka-luka, Pengungsi tercatat 387.067 jiwa tersebar di ribuan titik.
Sebagian besar jalan di Lombok Utara juga mengalami kerusakan akibat gempa. Selain itu, beberapa pengungsi yang belum mendapat bantuan, khususnya di Kecamatan Gangga, Kayangan dan Pemenang disebabkan akses yang sulit dijangkau. Untuk itulah Dompet Dhuafa melakukan penggalangan dana dengan melalui Sound of Humanity untuk Lombok.
“Dengan adanya Sound Of Humanity diharapkan masyarakat dapat merasakan dan menunjukan kepedulian untuk mereka korban gempa Lombok yang sangat membutuhkan, waktu yang sangat panjang untuk memulihkan Lombok sediakala namun kita wajib menyemangati mereka untuk terus membangun dari kondisi terpuruk pasca gempa,” tutup Refia Ardhiana. (Wnd/rilis)