KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) akan mengutamakan pembelian obat-obatan untuk jemaah haji 2025 langsung di Arab Saudi.
Dikutip dari berbagai sumber, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta pada Selasa (29/4/2025) mengatakan pembelian langsung di lokasi dinilai lebih efektif dibandingkan mengirimkan secara besar-besaran dari Indonesia.
Budi mengungkapkan, langkah itu merupakan penerapan strategi efisiensi logistik selama musim haji 2025 untuk menghindari penumpukan dan risiko kedaluwarsa.
“Selain kita kirim sekarang strateginya lebih banyak. Kalau bisa, obat dibeli di sana saja. Kalau terlalu banyak stok dari Indonesia, nanti bisa expired dan jadi temuan dalam audit,” kata Budi.
Baca juga: Kemenkes Kirim 188 Petugas Medis untuk Layani Jemaah Haji Indonesia
Kemenkes Utamakan Obat-Obatan untuk Jemaah Haji Langsung dari Arab Saudi
Untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan dan efisiensi logistik, Kemenkes bekerja sama dengan otoritas kesehatan dari Arab Saudi.
Kemenkes menunjuk Abeer Medical Group sebagai mitra utama pelayanan medis jemaah haji Indonesia. Kelompok pelayanan kesehatan ini direkomendasikan langsung oleh pemerintah Arab Saudi melalui sistem pemilihan khusus per negara, untuk mendukung pelayanan kesehatan selama di Tanah Suci.
“Jadi, nanti kalau ada jemaah haji yang butuh rujukan, mereka langsung masuk ke jaringan rumah sakit Saudi tanpa harus berjenjang. Penanganan akan lebih cepat, dan keselamatan lebih terjamin,” ungkapnya.
Menurut Budi, langkah ini sekaligus memperkuat sistem rujukan darurat bagi jemaah yang mengalami gangguan kesehatan serius, termasuk serangan jantung dan stroke.
Harapannya, agar jemaah haji yang sakit tersebut bisa ditangani secara cepat di fasilitas dengan peralatan lengkap di Arab Saudi.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa Kemenkes tetap menugaskan tenaga kesehatan profesional secara proporsional di setiap kloter, mulai dari Aceh hingga Papua.
Itu agar pelayanan kesehatan bisa maksimal sejak keberangkatan dari daerah asal hingga seluruh rangkaian ibadah haji selesai.
“Semua sudah kami pastikan, dipersiapkan manajemen risikonya, sudah baik. Ini berkat apa, dukungan dan terjadi komunikasi yang baik pula,” ucapnya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Selain efisiensi logistik, Menkes juga menyampaikan bahwa pihaknya tetap akan berkomitmen untuk menyediakan vaksin bagi seluruh jemaah haji 2025.
Kemenkes tahun ini mengalokasikan sebanyak 211.751 dosis vaksin meningitis dan 203.410 dosis vaksin polio untuk 203.320 calon haji reguler sesuai distribusi provinsi.
Pada haji 2025, Indonesia mendapatkan kuota 221.000 jemaah, terdiri dari 203.320 untuk jemaah regular dan 17.680 untuk jemaah haji khusus.
Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan gelombang pertama keberangkatan akan dijadwalkan mulai 2 Mei 2025. [Din]