ChanelMuslim.com- Di sebuah negeri antah berantah, raja meminta suku-suku untuk mengikuti lomba koalisi. Tujuannya, terjadi peningkatan kecerdasan anggota suku dan sekaligus tumbuhnya harmonisasi antar suku.
Raja mengumumkan agar suku-suku saling berkunjung, berkenalan, dan berlatih membentuk koalisi. Koalisi boleh terdiri dari dua suku, boleh juga lebih. Koalisi yang menang akan dapat hadiah berupa baju seragam istimewa suku.
“Silakan namakan koalisi yang kalian bentuk. Kami akan menilai kekompakan, penampilan, dan basa basi koalisi kalian,” ucap sang raja.
Para ketua suku pun sibuk saling berkunjung. Siang malam, pagi sore, selalu semarak dengan kunjung mengunjungi antar ketua suku. Kalau sudah saling cocok, mereka pun berlomba menunjukkan penampilan yang terbaik.
Hari lomba pun tiba. Raja dan pejabat istana duduk di panggung kehormatan. Tentu saja, rakyat dari seluruh kalangan ikut hadir.
Peserta koalisi pun dipanggil satu per satu untuk unjuk kebolehan. “Giliran pertama, koalisi Istirahat Kerja. Silakan tampil!” ucap pembawa acara.
Ketua koalisi ini pun tampil. Ia didampingi peserta koalisi yang merupakan para ketua suku. Semuanya mengenakan seragam warna putih.
“Kami koalisi Istirahat Kerja. Koalisi kami yang paling gemuk. Suku-suku yang bergabung paling banyak dari koalisi yang lain. Semboyan kami adalah istirahat dan kerja,” teriak ketua koalisi.
Mereka pun memperlihatkan kebolehan dalam budaya dan seni. Salah satu kebolehan yang mereka miliki adalah foto bersama dengan cara tersenyum kompak.
Giliran peserta koalisi yang berikutnya. Setelah maju ke depan, ketua koalisi yang didampingi ketua suku pun berucap.
“Kami koalisi Bakul Nasi. Kami suka nasi, dan sebagian besar suku-suku kami pengrajin bakul. Karena itu kami menamai sebagai Koalisi Bakul Nasi,” ucapnya.
Koalisi ini pun memperlihatkan keterampilannya. Semua ketua suku memegang sisir warna-warni. Mereka pun bersisir rapi, bahkan sangat rapi. Hampir tak satu pun rambut mereka yang terburai.
Usai tampil, mereka pun saling berpelukan hangat tanda kekompakan.
Giliran peserta ketiga. “Kami namai Koalisi Sakit Hati. Hal ini karena kami tidak terpilih di koalisi pertama dan kedua. Meski begitu, kami yakin tetap menang,” ucap ketua koalisi.
Mereka pun menunjukkan keterampilannya. Semua suku yang tergabung dalam koalisi ini saling bergandengan membentuk lingkaran. Mereka diam, menundukkan kepala, dan akhirnya diam lagi. Setelah itu, bersama-sama cemberut dengan kompak.
Akhirnya, juri pun menyampaikan pengumuman kemenangan. “Peserta koalisi yang menang adalah Koalisi Bakul Nasi. Mereka jujur, dan sesuai dengan kenyataan suku-suku yang ada. Yaitu, harapan agar bakul nasi tetap terisi nasi bukan basa basi,” ucap sang juri yang disambut sorak penonton.
**
Begitu banyak persoalan rakyat yang nyaris tanpa solusi. Mereka butuh bukti dan solusi dari para pemimpin negeri. Bukan koalisi dan basa basi, yang ujung-ujungnya koalisi bakul nasi. (muhammad nuh)