KONSELOR Keluarga sekaligus Founder Wonderful Family Institute, Cahyadi Takariawan menjelaskan bahwa kebersamaan adalah penjaga kesehatan mental.
Salah satu komponen utama dari kesehatan mental adalah rasa kebersamaan (Bonnie M. K. Hagerty dan Kathleen Patusky, “Developing a Measure of Sense of Belonging,” Nursing Research 44, no. 1 (1995).
Banyak kasus bunuh diri bermula dari rasa kesepian dan merasa sendirian. Merasa tak ada teman di tengah keramaian.
Ternyata, kebersamaan adalah faktor sangat vital dalam membangun kesehatan mental.
Hal ini bersesuaian dengan ajaran Islam yang menghendaki adanya persaudaraan (ukhuwah), kepedulian, silaturahim, dan kebersamaan.
Islam mengarahkan umatnya agar saling peduli, saling mengasihi, saling menyayangi, hingga diibaratkan seperti satu tubuh. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
View this post on Instagram
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ الْوَاحِدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan kaum muslimin dalam saling mengasihi, saling menyayangi, dan saling menolong di antara mereka seperti perumpamaan satu tubuh. Tatkala salah satu anggota tubuh merasakan sakit, maka anggota tubuh yang lainnya akan merasakan pula dengan demam dan tidak bisa tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim).
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
Kebersamaan Adalah Penjaga Kesehatan Mental
Baca juga: Cara Agar Tidak Kena Mental saat Dicaci Maki
“Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya seperti satu bangunan, sebagiannya menguatkan yang lainnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Salah seorang dari kalian tidak beriman (dengan sempurna) sampai ia mencintai (kebaikan) untuk saudaranya dengan apa yang dia dicintai dirinya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
الْمُؤْمِنُ أَخُو الْمُؤْمِنِ لَا يخذلهُ ولا يحقره وَلَا يُسْلِمُهُ
“Seorang mukmin adalah saudara bagi mukmin lainnya, dia tidak membiarkannya (di dalam kesusahan), tidak merendahkannya, dan tidak menyerahkannya (kepada musuh)”.[Sdz]