ChanelMuslim.com – Daurah Alumni Menyambut Tahun Pelajaran Baru 2018/2019
Dilansir fanpage Pondok Pesantren Al Irsyad Tengaran Salatiga Jawa Tengah menuliskan Alhamdulillah berkat rahmat dari Allah subhanahu wa ta’ala, tahun ini Pesantren Islam Al-Irsyad Tengaran (PIA) kembali menyelenggarakan acara tahunan berupa Daurah Alumni.
Daurah tahunan yang diadakan untuk ke-4 kalinya ini menghadirkan para pemateri yang berasal dari alumni PIA yang saat ini sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi Timur Tengah.
Terdapat 6 (enam) orang alumni yang tahun ini berkesempatan untuk menyampaikan faidah kepada adik-adik angkatannya (Insya Allah), yakni: Ust Said Ibrohim, Ust Nauval Abdurrazzaq, Ust Kifahul Banna Muhammady, Ust Muhammad Ali Yusuf Aji Nugroho, Ust Muhammad Ismail dan Ust Mu’adz.
Acara dibuka di Masjid Al-Fadhl pada hari Selasa (10/7) pukul 9.30 WIB oleh Ustadz Muhammad Qosim Muhajir, Lc selaku Mudir Pesantren.
Dengan mengusung tema “Dari Tengaran untuk Indonesia”, beliau berharap ke depan akan lebih banyak lagi alumni PIA yang berkiprah di dalam dunia dakwah tanah air.
Dalam sambutan pembukaannya, Mudir Pesantren menyampaikan bahwa saat ini setidaknya terdapat 39 alumni PIA yang menjadi pimpinan di pesantren-pesantren tanah air.
Selain itu, terhitung kurang lebih ada 130 alumni yang saat ini sedang mengenyam pendidikan di Universitas Islam Madinah, dan 19 di antaranya sedang menyelesaikan pendidikan pascasarjana.
“Alhamdulillah itu merupakan bagian dari nikmat besar yang harus dijaga oleh setiap alumni PIA,” sebutnya.
Namun demikian, beliau memberi wasiat kepada para santri, mengutip perkataan Salman Al Farisi,
إِنَّ الأَرْضَ لاَ تُقَدِّسُ أَحَدًا وَإِنَّمَا يُقَدِّسُ الإِنْسَانَ عَمَلُهُ
“Sesungguhnya tempat itu tidak membuat orang menjadi suci, namun yang menyucikan seseorang adalah amalannya.”
Lebih lanjut, Mudir memberikan motivasi kepada santri sebelum mengikuti daurah alumni, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
“Semoga para santri dapat mengambil faidah ilmu yang diberikan oleh kakak-kakak angkatan mereka dengan maksimal selama 3 (tiga) hari ke depan, serta ilmu yang di dapat agar membuahkan amal shalih,”tutupnya.