KENAPA itu tentang alasan atau sebab. Kenapa begini dan kenapa begitu. Sayangnya, ‘kenapa’ jarang dikenalkan.
Pada tahun 2007 Harvard University melakukan penelitian tentang petugas kamar hotel. Apa pengaruhnya jika para petugas diberikan motivasi dan alasan.
Mereka pun diuji coba dalam dua kelompok. Kelompok pertama diberikan motivasi dan alasan kenapa mereka harus menarik sprei dengan cara yang benar, merapikannya, dan kemudian membereskan seusai tamu pulang.
Mereka diajarkan bahwa semua tenaga yang keluar harus diarahkan sebagai olah raga untuk kesehatan tubuh dan kerampingan badan.
Kelompok kedua tidak diberikan motivasi dan alasan apa pun. Mereka dibiarkan bekerja secara alami saja.
Hari berganti pekan, pekan bergulir ke bulan, hingga tibalah satu tahun. Dua kelompok ini kembali diteliti. Apa hasilnya?
Ternyata benar. Kelompok satu yang dimotivasi dan diberikan alasan tentang manfaat narik sprei, merapikan, dan membereskan sebagai manfaat olah raga; memiliki tubuh yang sehat dan ideal.
Sementara itu, kelompok dua yang bekerja selama alami saja tidak memperoleh ukuran tubuh yang ideal. Tubuh mereka pun kurang sehat.
Dari penelitian ini disimpulkan bahwa motivasi, alasan, dan hikmah melakukan pekerjaan bukan saja menjadikan pekerjaan menyenangkan, tapi juga menyehatkan.
**
Betapa banyak di antara kita yang mencerna shalat hanya sebagai kewajiban. Kalau tidak ditunaikan akan berdosa dan masuk neraka.
Hal ini tidak sepenuhnya salah. Tapi, akan lebih baik lagi jika kata wajib juga diiringi alasan dan hikmahnya: kenapa Allah mewajibkan kita shalat?
Begitu banyak manfaat dan hikmahnya. Ada pola hidup bersih, melatih disiplin, membangun harmonisasi sosial, dan tentu saja taqarrub kepada Allah subhanahu wata’ala.
Dengan kesadaran tentang hikmah dan alasan ini kita akan terhindar dari keburukan dan kejahatan.
Inikah kenapa banyak mereka yang shalat tapi tetap merampok uang negara, melalaikan keluarga, mengkhianati amanah, dan lainnya.
Belajar tentang ‘kenapa’ itu perlu. Pahami hikmah dan alasannya agar ada manfaat lain dari sekadar menunaikan kewajiban. [Mh]