ChanelMuslim.com – “Kamu sama suamimu mirip banget.” Pasti bukan cuma sekali kita mendengar orang lain berkata seperti ini tentang kita dan pasangan kita. Jika kita pikirkan dan cari kesamaan kita dengan pasangan kita, semakin hari semakin banyak. Walaupun ada perbedaan yang sifatnya menetap. Itu tidak mengurangi kadar “kemiripan” kita.
Kemiripan itu lebih karena kita melebur bersama pasangan kita menjadi satu kebiasaan dalam rumah tangga. Awalnya setiap ada perbedaan mungkin menimbulkan gesekan tapi lama-lama, sejalan dengan tingkat kompromi kita, kita akan menemukan pola kebiasaan yang mungkin akan menjadi ciri khas keluarga kita. Maka bersabarlah dengan segala perbedaan.
Sewaktu kita masih single atau belum menikah, kita sering membuat standar calon pasangan kita. Terkadang standarnya itu melebihi apa yang kita miliki pada diri sendiri dengan alasan pasangan yang lebih baik akan membuat kita menjadi lebih baik. Lalu kita membuat standar di atas kertas, misalnya tentang karir, jenjang pendidikan sampai persoalan keluarganya yang lebih baik dari diri kita sendiri.
Atau ada juga yang bingung menentukan siapa jodoh kita sebenarnya. Akhirnya terombang-ambing dalam perasaan sendiri ketika ada seseorang yang datang untuk mengajak ta’aruf. “Aku sebenarnya maunya begini tapi dianya begitu. Bagaimana ini?”
Dalam masa-masa pencarian, sering kali kita menebak-nebak siapa orang yang akan menjadi jodoh kita. Apakah dia orang yang dekat atau orang yang jauh. Mulailah kita membayangkan kalau menikah sama orang yang romantis sepertinya enak deh. atau “Sepertinya kalau menikah sama yang hobinya travel bakalan seru deh.” dan banyak bayangan-bayangan lain tergantung daya khayal seseorang.
Mari kembali ke bumi. Sebelum menentukan jodoh sebenarnya yang perlu kita pahami adalah diri kita sendiri. Mencari jodoh yang match, tepat dan pas sebenarnya bisa kita lihat dari diri kita sendiri. Memahami diri sendiri untuk memahami orang seperti apa yang bisa melengkapi kehidupan kita di masa depan. Orang yang mau memahami kekurangan dan kelebihan kita dan menerimanya. Bahkan kalau bisa yang mampu bersama-sama menjadi lebih baik.
Ketika sudah menikah, kita akan mengalami berbagai cobaan dan ujian. Untuk menghadapi cobaan dan ujian ini diperlukan orang yag tepat untuk kita ajak berdiskusi dan berdiri tegak menghadapi segala permasalahan. Akan lebih mudah jika kita bersama orang yang satu frekuensi dan mempunyai cara berpikir yang sama.
Jodoh itu memang rahasia Allah maka mintalah secara intens kepada-Nya. Jangan putus harapan, siapa tahu jodohmu ada di lingkaran pertemananmu sendiri. Siapa tahu jodohmu adalah orang yang selama ini selalu mendebatmu, atau teman sekomunitasmu atau seseorang yang tidak pernah terlintas dalam benakmu. (MAY)