KONSELOR Keluarga, Cahyadi Takariawan menjelaskan mengenai harta yang membawa kebahagiaan keluarga.
Amat banyak faktor yang membawa kebahagiaan dalam kehidupan keluarga.
Sebagiannya berupa hal-hal fundamental, seperti keimanan, ketaqwaan, ketaatan, keberkahan, kesyukuran, ketulusan, dan hal-hal yang bercorak prinsip.
Hal itulah yang menjadi fondasi bagi lahirnya kebahagiaan dalam hidup secara umum, baik bagi diri pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Tanpa nilai-nilai tersebut, maka tidak akan tercipta kebahagiaan dalam kehidupan manusia.
Di samping hal yang bersifat prinsip tersebut, ada pula faktor pembentuk kebahagiaan yang bercorak fisik dan material, seperti harta benda, kekayaan dan berbagai fasilitas hidup.
Namun sebanyak apapun materi berhasil dimiliki manusia, baru akan memberikan nilai tambah kebahagiaan apabila materi tersebut berada pada pribadi yang saleh.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
View this post on Instagram
Sebagaimana makna yang termaktub dalam Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berikut.
Dari Amru bin Al ’Ash, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengutus seseorang kepadaku agar mengatakan, “Bawalah pakaian dan senjatamu, kemudian temuilah aku.”
Maka akupun datang menemui beliau, sementara beliau sedang berwudhu.
Beliau kemudian mendatangiku dengan serius dan mengangguk-anggukkan (kepalanya).
Beliau bersabda, “Aku ingin mengutusmu berperang bersama sepasukan prajurit. Semoga Allah menyelamatkanmu, memberikan ghanimah dan aku berharap engkau mendapatkan harta yang baik.”
Saya berkata, “Wahai Rasulullah, saya tidaklah memeluk Islam lantaran ingin mendapatkan harta, akan tetapi saya memeluk Islam karena kecintaanku terhadap Islam dan berharap bisa bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”
Harta yang Membawa Kebahagiaan Keluarga
Baca juga: Doa agar Panjang Umur yang Penuh Berkah
Maka beliau bersabda, “Wahai Amru, sebaik-baik harta adalah harta yang dimiliki oleh hamba yang saleh.”
Hadits Riwayat Imam Ahmad nomer 197. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim.
Ni’mal malush shalih lil mar’ish shalih. Sebaik-baik harta yang baik adalah yang dimiliki orang yang baik.
Itulah sebabnya, semata-mata harta kekayaan dan kemelimpahan materi tidak akan membahagiakan, bahkan cenderung menghancurkan, apabila berada pada orang yang tidak saleh.[Sdz]