KETIKA seseorang berdoa, sering kali tantangan terbesar bukanlah dalam mengucapkan doa itu sendiri, tetapi dalam menyerahkan hasilnya sepenuhnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan penuh keikhlasan.
Mengikhlaskan doa setelah mengajukannya adalah salah satu bentuk tawakkal, yaitu menyerahkan segala hasil kepada kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ini adalah manifestasi dari keyakinan kita bahwa Allah akan mengabulkan doa kita dengan cara yang terbaik, pada waktu yang paling tepat, dan dalam bentuk yang paling sesuai dengan kebijaksanaan-Nya.
Mengapa mengikhlaskan doa Itu penting?
1. Mengurangi Stres dan Kekhawatiran
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ketika kita menyerahkan hasil doa kepada Allah, kita melepaskan beban emosional yang sering kali kita tanggung ketika terlalu terobsesi dengan bagaimana dan kapan doa itu akan dijawab.
Jika Anda merasa mulai terlalu banyak berpikir atau overthinking mengenai keinginan atau doa Anda, segera kembalikan pikiran Anda ke dalam kondisi gelombang alpha dan syukur.
Ini membantu kita mencapai ketenangan dan kedamaian hati.
2. Meningkatkan Keimanan dan Kepercayaan
Mengikhlaskan doa menunjukkan kepercayaan yang dalam kepada Allah. Kita yakin bahwa Dia akan memberikan yang terbaik sesuai dengan waktu dan cara yang paling tepat.
Hal ini akan memperkuat iman kita kepada-Nya dan menunjukkan kepasrahan penuh.
Manusia tidak boleh mencoba menjadi Tuhan. Ingatlah bahwa Allahu Akbar, Allah Maha Besar, yang akan menyelesaikan semua hal dalam hidup kita.
Kita tinggal pasrah dan percaya saja kepada-Nya.
Mengikhlaskan Doa Itu Penting
Baca juga: Doa dan Zikir yang Dianjurkan Dibaca saat Bepergian
3. Keselarasan dengan Prinsip Peta Kesadaran Hawkins
Dalam Peta Kesadaran David R. Hawkins, menyerahkan hasil kepada Allah dapat membawa kita ke tingkat kesadaran yang lebih tinggi, seperti cinta (500) dan penerimaan (350).
Ketika kita ikhlas dan tawakkal, kita melepaskan rasa takut (100) dan kekhawatiran, yang merupakan tingkat kesadaran yang lebih rendah, dan naik menuju ketenangan dan kedamaian.
4. Mengajarkan Kesabaran
Proses menunggu dan mengikhlaskan mengajarkan kita untuk bersabar dan menerima bahwa tidak semua hal terjadi sesuai dengan keinginan kita, tetapi sesuai dengan hikmah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala tetapkan.[Sdz]
Sumber: Serambi Ilmu dan Faidah