BAGAIMANA merangkul isu Palestina melalui puisi?
Kali ini kita akan membahas tentang merangkul Palestina melalui bahasa puitis, yang dapat mengemukakan apa yang sering dianggap tak terkatakan, sehingga memaksa kita untuk berusaha menguraikan dan memahaminya.
Para penyair menggambarkan bagaimana orang berinteraksi, mengecewakan satu sama lain, dan merangkul satu sama lain.
Ada pelukan yang mematikan, pelukan yang mencekik, mengaburkan, dan memusnahkan, namun pelukan itu tidak dapat menghapus Palestina.
Ada juga pelukan yang tidak diinginkan, pelukan yang menghantui, namun saling menjerat kedua belah pihak.
Terakhir, ada pelukan persahabatan, hangat dan menenangkan, namun jauh, dan tidak mampu menawarkan perlindungan dari proses dehumanisasi Israel yang sedang berlangsung.
Pelukan Israel bersifat meratakan dan membungkam, yang bertujuan untuk mengubah wilayah dan membubarkan Palestina.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mereka tidak hanya merampas tanah orang-orang secara fisik melalui kekuatan yang luar biasa dan kekerasan genosida, di samping puluhan tahun penghancuran, penghancuran, dan pemindahan atas nama penebusan, peradaban, dan pertahanan diri.
Mereka juga bertujuan merampas ingatan dan suara rakyat, merendahkan martabat dan menguras sumud (ketahanan) Palestina, dan akhirnya menciptakan kategori orang-orang yang tidak berguna, dalam kata-kata filsuf Hannah Arendt.
Ada pula pelukan yang kurang nyata, tetapi tetap sangat merusak, yang diakibatkan oleh kolaborasi dan kepentingan yang saling tumpang tindih.
Merangkul Isu Palestina Melalui Puisi
Baca juga: Di Tengah Kelaparan dan Perang Genosida, Pemuda Palestina Menciptakan Puisi Tentang Kehidupan
Hasilnya adalah lebih banyak pembungkaman, mencegah warga Palestina menceritakan kisah mereka dan menuntut kembali hak-hak mereka.
Mahmoud Darwish memutuskan untuk menjadi penyair Troy karena Troy tidak menceritakan kisahnya.
Penyembunyian kejahatan, bukti, dan narasi tidak dapat semata-mata dikaitkan dengan Israel.
Baik sekutu maupun pengamat diamnya telah secara aktif berpartisipasi dalam mempertahankan pelukan kejam yang memerangkap Palestina.[Sdz]
Sumber: middleeasteye