MANDIRI menjadi kata istimewa untuk benalu. Seumur hidupnya benalu tak malu hidup dari tanaman lain.
Seorang anak terheran-heran dengan tanaman ‘misterius’ di pohon mangga. Dibilang daun mangga, tapi berbeda dengan daun yang lain. Dibilang bukan, tapi menempel seperti bagian pohon mangga.
“Itu benalu, Dik,” ucap sang kakak menangkap keheranan adiknya dengan tanaman benalu yang menempel di pohon mangga.
“Kok bisa sih, Kak, tanaman hidup hanya menempel dari pohon lain?” tanya sang adik.
Sang kakak menjelaskan kalau benalu tidak datang sendiri ke pohon mangga. Tapi, dibantu oleh burung yang memakan buah tanaman benalu dan menempelkan bijinya di pohon mangga.
“Kalau hanya menempel, darimana ia dapat makan, Kak?” tanya sang adik lagi.
“Itulah buruknya, benalu menghisap sari makanan pohon mangga melalui akarnya yang ditempelkan ke batang pohon mangga,” jelas sang kakak.
“Waduh, bisa kurang makanan dong pohon mangganya?” tanya sang adik lagi.
“Bukan hanya kurang makanan, bahkan bisa membuat pohon mangga kering dan mati,” pungkas ungkap sang kakak.
“Apa benalu tak pernah hidup dengan cara mandiri? Kan bisa kalau akarnya ditancapkan ke tanah?” ucap sang adik masih penasaran.
“Tidak, Dik. Itu sudah menjadi sifat dasarnya!” pungkas sang kakak.
**
Sifat benalu boleh jadi tak hanya di dunia tanaman. Tapi juga di dunia kita.
Prinsipnya sama, ketika satu sosok lebih suka hidup menumpang di sosok lain, maka ia disebut benalu. Padahal jika mau mencoba, ia mampu hidup mandiri.
Tapi persis seperti yang dikatakan sang kakak: ia tidak mau mencoba karena sudah menjadi sifat dasarnya sebagai benalu. [Mh]