APAKAH kamu sering merasa sedih akan masa lalu dan takut akan masa depan? Manusia itu tidak benar-benar hidup saat ini. Kebanyakan manusia, hidup di masa lalu dan hidup di masa depan. Betul, memang ia hidup di saat ini tapi pikirannya berselancar di masa lalu dengan penyesalan, kesedihan, kemarahan atau pikirannya melayang di masa depan dengan rasa khawatir dan rasa takut akan kejadian di masa depan.
Kita sendiri saat di kantor tapi pikiran ada di rumah, saat sampai di rumah malah kita berpikir kejadian di kantor.
Saat kerja pikirannya sholat, saat sholat malah mikirin pekerjaan. Saat di kantor mikirin anak, saat bersama anak malah mikirin pekerjaan kantor yang belum selesai.
Manusia seringkali terjebak dengan masa lalu yakni terus menyesali masa lalu, terus merasa sedih, marah, jengkel, kesal, takut dengan kejadian masa lalu.
Manusia juga sering terjebak dengan ketakutan dan kekhawatiran terhadap masa depan. Pikirannya selalu membayangkan sebuah kejadian yang belum terjadi, kejadian yang menakutkan. Kejadian yang ia sendiri tidak mau mengalaminya.
Pikirannya mereka-reka kejadian yang akan menimpanya. Pikirannya terus melahirkan kejadian-kejadian buruk yang akan menimpanya di masa depan. Pikirannya memunculkan monster untuk menakut-nakuti dirinya sendiri.
Manusia memang tidak benar-benar hidup di masa sekarang. Manusia seringkali hidup di masa lalu dengan banyak mengakses peristiwa masa lalu yang membuatnya sedih dan marah serta hidup di masa depan dengan memunculkan pikiran-pikiran buruk yang akan menimpanya di masa depan.
Padahal masa depan itu misteri. Apa yang kita bayangkan di masa depan, belum tentu benar terjadi. Bahkan seringkali apa yang kita khawatirkan itu malah tidak terbukti sama sekali.
Saat kita hidup di masa lalu atau di masa depan maka kita akan menghabiskan waktu untuk hal yang sia-sia. Energi juga akan habis, menjadikan diri tidak semangat.
Jangan heran orang yang banyak memikirkan kesedihan masa lalu atau kekawatiran di masa depan maka mereka akan merasa lemah, letih dan lesu padahal mereka tidak menggunakan energi yang banyak untuk bekerja fisik.
Pikiran dan emosinya lah yang menyebabkan kondisi fisik dan mentalnya letih, tidak semangat dan tidak berenergi. Masa lalu adalah kumpulan momen saat ini yang sudah terjadi sedangkan masa depan adalah kumpulan momen saat ini di masa depan yang belum tentu terjadi.
Sumber penderitaan itu ada pada pikiran. Pikiran yang terus-terusan menyesali masa lalu dan terus menerus mengkhawatirkan masa depan. Itulah sumber penderitaan.
Ibarat sebuah lagu, sebenarnya saat kita sedih itu kita sedang memutar lagu yang sama atau kita sedang memutar kembali film yang sama. Di otak kita ada memori yang buruk. Di saat kita sedih atau marah, itu artinya kita sedang menayangkan kembali memori buruk itu dan begitulah seterusnya.
Allah menyuruh hamba-Nya untuk tidak berlebihan menyesali masa lalu melalui hadits berikut ini.
“Janganlah engkau berkata seandainya aku berbuat begini tentu begini dan begitu tentu akan seperti ini dan seperti itu.” (HR. Muslim). Allah juga melarang untuk terlalu kawatir dengan masa depan melalui ayat berikut ini. “Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripadaNya dan karunia. Dan Allah Mahaluas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 268).
Tips saat kita sedang sedih dan marah karena hidup di masa lalu atau sedang cemas karena hidup di masa depan adalah Mindfulness.
Sobat, Mindfulness itu adalah momen kesadaran saat ini. Kesadaran saat kita beraktivitas, perhatian totalitas saat kita melakukan sesuatu.
Saat sholat kita sadar kita sedang sholat. Dengan kesadaran itu kita bisa khusyuk sholat. Saat bersama anak, kita totalitas berada bersama anak. Kita libatkan diri kita secara totalitas baik fisik, pikiran dan hati bersama anak. Saat berada di tempat wisata kita benar-benar secara totalitas menikmatinya. Itulah mindfulness.
Lalu bagaimana caranya akan kita bisa hadir secara totalitas baik fisik ataupun pikiran.
Baca juga: Cara Mengatasi Anak yang Sering Merasa Sedih dan Murung
Terapi Saat Sedih Akan Masa Lalu dan Takut Akan Masa Depan
Jika ada lintasan pikiran masa lalu yang menyakitkan atau mengkhawatirkan sesuatu terjadi di masa depan maka lakukan hal-hal berikut ini.
1. Sadari nafas lalu baca Taawudz dan Istighfar. Kita sadari dulu bahwa kita ada di sini sekarang bukan di masa lalu atau masa depan dan bukan berada di tempat yang lain dengan cara memperhatikan nafas.
Lalu kenapa tiba-tiba ada lintasan pikiran yang membuat kita takut, sedih atau marah, karena itu bisikan setan. Memang tugas setan lah yang membuat manusia sedih, takut dan marah. Untuk mengusirnya bacalah taawudz.
Lalu perbanyaklah istighfar, minta ampun kepada Allah karena masih tidak menerima takdir-Nya dan masih ingin jadi seperti Tuhan yang tahu dan mampu memastikan kejadian masa depan dan masih menyangsikan Allah mampu menjaga orang yang kita sayangi. Jadi perbanyaklah minta ampun kepada Allah.
2. Katakan pada diri sendiri, “wahai diriku, atas izin Allah aku memutuskan untuk menghapus pikiran (yang sedang dipikirkan masa lalu/masa depan)” dan “Aku memilih untuk hadir baik fisik dan pikiranku (misalnya bersama anak),”.
3. Alternatif yang lain yakni jika bayangan itu muncul jadikan sebuah foto kemudian buang di tempat sampah atau bayangkan kita membakar foto itu. Sambil mengatakan untuk gambaran masa lalu “ya Allah aku ikhlas, aku terima takdir-Mu”.
Jika masa depan “ya Allah aku pasrahkan hidupku di masa depan kepada-Mu” kemudian katakan “Aku memilih untuk hadir saat ini baik fisik dan pikiranku (misalnya di acara pelatihan ini)”.
Misalnya lagi kita sedang di kantor lalu kawatir dengan anak maka katakanlah: “ya Allah aku pasrahkan penjagaan anakku kepadaMu, Engkaulah sebaik-baiknya penjaga. Ya Allah tenangkan diriku”.
Kemudian perbanyak mendawamkan: Bismillahi Tawakkaltu Alallah La Haula Wala Quwwata illa Billahil Aliyil Adzim.
“Dengan menyebut Nama Allah, aku berserah diri kepada Allah, tidak ada daya dan upaya selain dengan pertolongan Allah yang Maha Luhur dan Maha Agung.”
4. Motion create Emotion. Bergeraklah, jangan diam, jangan sendiri. Keluar rumah jalan-jalan, melakukan hobi, ngumpul ngobrol bersama teman.
Dengan bergerak kita bisa mengubah emosi kita yang sebelumnya sedih, marah, benci, kesal menjadi lebih netral bahkan bisa lebih positif.[ind]