YKMI (Yayasan Konsumen Muslim Indonesia) menyerukan kampanye Lebaran Haji Tanpa Produk Genosida jelang hari raya Idul Adha tahun ini yang jatuh pada 17 Juni 2024.
Kampanye #LebaranHajiTanpaProdukGenosida itu dilatarbelakangi oleh pandangan YKMI bahwa masyarakat Muslim Indonesia harus berkomitmen menjaga semangat boikot dan memperluas upaya pemboikotan dalam setiap momentum ritual dan hari besar Islam.
Direktur Eksekutif YKMI Ahmad Himawan mengatakan bahwa kampanye Lebaran Haji Tanpa Produk Genosida ini merupakan kelanjutan dari kampanye Ramadan Tanpa Produk Genosida.
“YKMI menegaskan konsumen muslim Indonesia untuk tidak menggunakan produk genosida atau produk-produk terafiliasi Israel selama melaksanakan ibadah haji dan momentum hari raya Idul Adha atau Idul Qurban. Ini bentuk komitmen dan solidaritas kita (sebagai muslim) kepada rakyat Palestina,” ucap Ahmad Himawan dalam keterangan kepada awak media, Kamis (13/6) sore.
YKMI Kampanyekan Gerakan Lebaran Haji Tanpa Produk Genosida
Himawan pun kembali menyebutkan 10 merek produk yang dirujuk pihaknya sebagai produk genosida.
Kesepuluh produk tersebut antara lain Starbucks, Danone, Nestle, Zara, Kraft Heinz, Unilever, Coca Cola Group, McDonalds, Mondelez, Burger King, dan sejumlah produk Kurma Israel.
Keseluruh produk tersebut, ungkapnya, tercantum sebagai produk-produk yang terafiliasi Israel dalam situs boikot internasional: boycott.thewitness dan bdnaash.
“Kami masih menggunakan acuan daftar 10 produk yang pernah dirilis pada Ramadan 1445 Hijriah lalu. Sejauh ini, belum ada tambahan produk dalam daftar tersebut meski kami juga mendengar masukan nama produk dari banyak pihak. YKMI ingin masyarakat muslim Indonesia fokus pada 10 produk besar yang berkontribusi banyak bagi kejahatan genosida di Palestina,” ujarnya.
Lebih lanjut, Himawan menegaskan YKMI mendukung desakan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang meminta pemerintah untuk mengklarifikasi daftar produk yang terafiliasi dengan Israel demi mencegah terjadinya polemik di masyarakat.
Menurutnya, pemerintah justru memang harus membuktikan kebenaran atau kesalahan pernyataan YKMI yang merilis daftar produk terafiliasi Israel.
Himawan pun yakin pemerintah ( Kementerian Perdagangan, red) tidak akan mampu membantah daftar tersebut.
“Secara pribadi, kami sejak lama mendukung wacana agar pemerintah merilis daftar produk-produk terafiliasi Israel. Tetapi sejak lama pula, kita menyadari pemerintah tidak akan berani melakukan hal tersebut. Karena memang pernyataan YKMI soal 10 daftar produk terafiliasi tersebut tidak akan pernah bisa dibantah,” tutupnya.[ind]