BENAR sabda Nabi, mendidik anak itu agar kelak ia menjadi orang yang shalih. Al-Qur’an banyak menyebutkan kalimat ‘Iman dan Amal Shalih’ saling berkaitan (QS Al-‘Ashr: 3, An-Nisaa: 122 dan 124)
Orang-orang shalih (shalihin) termasuk diantara 4 golongan yang mendapat nikmat di dalam surga.
Mereka disebutkan oleh Allah sebagai wahasuna ulaaika rafiiqa (Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya) (QS An-Nisaa {4}: 69).
Tidak disebut beriman jika tidak membuahkan amal shalih (perbuatan yang baik).
Amal shalih adalah bukti keimanan. Suatu perbuatan meskipun baik, tidak diterima Allah jika tidak dilandasi oleh keimanan kepada Allah.
Baca Juga: Mendidik Ayah, Ibu dan Anak yang Hebat
Mendidik Anak Agar Kelak Menjadi Shalih
Tidak ada gunanya pintar, cerdas, sehat, kuat, kaya, jabatan tinggi, berkuasa, ganteng atau cantik jika tidak terbentuk pada dirinya sifat-sifat keshalihan.
Karena keshalihan terhubung dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Keshalihan itu berbakti pada orang tua. Keshalihan itu hormat pada guru.
Keshalihan melahirkan ketenangan dan ketentraman. Keshalihan memunculkan kebahagiaan pada orang di sekitarnya. Keshalihan membentuk ‘trust’ (kepercayaan).
Keshalihan lehan jadikan seseorang itu amanah. Keshalihan itu memegang teguh janjinya. Keshalihan tidak akan memecah persatuan. Kesalehan itu suka menolong orang. Keshalihan itu memberikan manfaat bagi orang lain.
Hanya do’a anak yang saleh yang diterima oleh Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.
Hanya kepada Allah semua urusan dikembalikan. Wallahu a’lam.
#LintasanPikiran
Catatan Ustadzah Wiwi Wirianingsih di akun Facebook pada Senin 16 April 2018