TIGA kata dalam bahasa Arab yang diartikan sama dalam bahasa Indonesia. Tiga kata itu diterjemahkan sebagai manusia.
Ada tiga kata dalam bahasa Arab yang diartikan sama: manusia. Tiga kata itu adalah basyar, an-naas, dan insan.
Sebenarnya, apa perbedaan tiga kata itu? Karena, tidak mungkin tiga kata yang berbeda dalam bahasa Arab memiliki arti yang sama. Tentu ada maksud dan hikmahnya.
Basyar adalah manusia dengan keadaan yang standar. Ia butuh makan, minum, tidur, berjalan, dan kebutuhan biologis lainnya. Karena itu ada istilah yang menyebut bahwa basyar adalah hewan yang berbicara.
Hal ini karena kemampuan standarnya hampir sama dengan hewan. Yang membedakan hanya pada kemampuannya dalam bicara.
An-Naas adalah manusia dengan kemampuan intelektual, kreasi, dan inovasi. Ia makhluk yang belajar dan berpengetahuan.
Sayangnya, kemampuannya mentok sampai di situ. Ia tidak mampu memaknai penciptaan alam raya: siapa yang menciptakan, dan apa maksud dan tujuannya. Kadang ia menyamai alam sebagai tuhan.
Insan adalah peringkat manusia yang paling tinggi. Ia tidak sekadar mampu seperti yang dilakukan dua peringkat sebelumnya. Lebih dari itu, hatinya hidup dan terkoneksi dengan Yang Maha segalanya: Allah subhanahu wata’ala.
Terkoneksi bukan berarti terjadi dengan sendirinya. Tapi melalui Al-Qur’an dan keteladanan baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sunnahnya.
Kalau melihat tiga peringkat manusia itu, rasanya anugerah hidayah Allah itu begitu sangat mahal. Dan umumnya kita menjadi muslim bukan karena mencari, tapi karena keislaman orang tua dan lingkungan sekitar.
Andaikan Allah mentakdirkan kita lahir di lingkungan non muslim, meskipun sebuah negara maju dan modern, sulit rasanya kita bisa mengenal Allah dengan baik.
Nikmat hidayah itu memang segalanya. Dengan itu kita bisa menjadi insan kamil, manusia yang sempurna. Dan itu pula, kita sedang berada di jalan bahagia: untuk dunia dan akhirat.
Inilah definisi sukses yang sebenarnya. Yaitu, ketika Allah menganugerahkan kita hidayah Islam. Tak ada yang lebih mahal dari itu.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Ali Imran: 185)