SEORANG anak kecil atau yang belum dewasa tidak diwajibkan atasnya ibadah umrohnya ataupun haji, namun umroh atau hajinya hanyalah berstatus sunnah dan sah.
Apabila ia telah beranjak dewasa maka wajib baginya untuk mengulang haji atau umrohnya sekali lagi bila ia memiliki kemampuan. Hukum ibadah hajinya anak kecil ini sama halnya dengan ibadah umrohnya.
Menghajikan anak ini, sama halnya dengan mengumrohkannya, karenanya tetap sunnah bagi orang tua untuk mengajak putra putrinya untuk menunaikan ibadah umroh agar mereka bisa belajar dan mengetahui tata cara praktek umrah.
Baca juga: Apakah Seorang Wanita Wajib Umroh Ditemani Mahramnya?
Umrohnya Anak Kecil Yang Belum Dewasa
Sebelum melaksanakan umroh wajib ketika menginjak dewasa dan juga untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Allah, Rasul-Nya dan Tanah Suci Mekah dan Madinah. Selain itu, orangtua juga bisa mendapatkan pahala berlipat dari umrohnya sang anak tersebut.
Dalam praktek rangkaian amalan umroh, seorang anak terbagi dalam dua jenis:
Pertama: Anak yang belum mumayyiz (berakal)
Yaitu anak yang belum mengerti tentang perihal ibadah umroh dan belum bisa dipahamkan padanya tata cara ibadah ini. Batas usianya biasanya 5 atau 6 tahun kebawah.
Ia hendaknya diniatkan umroh oleh orangtuanya ketika berada di Miqat dan dibolehkan baginya untuk melanggar larangan-larangan ihram, seperti berpakaian biasa, berwangi-wangian dan larangan lainnya, karena ia belum dikenakan dam (semacam denda pelanggaran) bila melanggar larangan-larangan ihram.
Ia juga hendaknya tetap melakukan rangkaian amalan umroh seperti tawaf, sai dan mencukur rambut, tentunya melalui peran orangtua atau yang membawanya.
Kedua: Anak yang sudah mumayyiz (berakal)
Yaitu anak yang sudah bisa diajarkan tentang rangkaian ibadah umroh ini. Anak jenis ini sudah wajib mengikuti tata cara umroh orang dewasa, yaitu melaksanakan rukun-rukun dan kewajiban umroh secara sempurna.
Ia wajib berniat dan bertalbiyah dari Miqat dengan seizin serta bimbingan orangtuanya, wajib memakai dua pakaian ihram, serta tidak boleh melanggar larangan-larangan ihram.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Wajib baginya untuk menyempurnakan pelaksanaan rangkaian amalan umroh hingga selesai/tahallul dengan mencukur atau memangkas rambut.
Bila ia melanggar salah satu dari larangan-larangan ihram maka dalam Mazhab Syafi’iyah ia dikenakan dam (denda pelanggaran) ihram –karena ia telah berakal dan memahami tuntunan syariat dan dam tersebut wajib dibayar oleh wali atau orangtuanya. [Din]