ChanelMuslim.com – Kabar gembira kembali datang dari arena Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional yang digelar Kerajaan Yordania selama 19-24 Maret 2018.
Event bergengsi ini diikuti 29 peserta dari 29 Negara dan dikenal dengan sebutan Musabaqah Hasyimiyah.
Pada kesempatan itu, Indonesia menempatkan satu juara, yakni juara dua Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) kategori 30 Juz.
Di dunia MHQ, kategori 30 Juz memiliki tantangan tersendiri, soal yang diajukan dewan hakim lebih kompleks dan membutuhkan konsentrasi sangat tinggi.
Keberhasilan Rifdah dapat dibilang istimewa mengingat dirinya adalah satu satunya peraih juara yang bukan berasal dari Timur Tengah.
Atas keberhasilan ini, Rifdhah mengaku mendapat banyak apresiasi dari berbagai kalagan.
Ia pun mengucap banyak syukur atas support yang datang untuknya.
Kepada bimasislam Rifdah bercerita tentang masa kecil dan seputar prestasinya.
Kilas Perjuangan Rifdah
Nama lengkapnya Rifdah Farnidah, terlahir di Desa Sukamantri, sebuah desa kecil di Kabupaten Sumedang, tepatnya pada 3 Juni 1995 silam.
Sedari kecil Rifdah yang akrab disapa Dede oleh orang tua dan tetangganya memang tekun mempelajari ilmu agama, khususnya belajar Alquran.
Terlahir di keluarga santri membuat Rifdah tidak pernah jauh dari suasana pendidikan Islam.
Kecintaanya terhadap Alquran terus dipupuknya di pesantren milik kakeknya yakni Pesantren al-Hikamussalafiyyah Sumedang yang diasuh KH. M. Aliyuddin.
Usai menamatkan pendidikan Madrasah Aliyah, Rifdah remaja melanjutkan pendidikan di Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta.
Di lembaga pendidikan ini Rifdah terus mengasah ilmu agama. Di tempat ini pula dirinya bertemu dengan beberapa pakar ilmu Alquran yang bepengalaman seputar MHQ.
Sadar memiliki kemampuan seputar Alquran, Rifdah pun mencoba mengikuti berbagai ajang Musabaqah Tilawatil Quran.
Usahanya pun tidak sia sia, tercatat, anak pertama dari empat bersaudara ini pun mengoleksi berbagai medali di antaranya, juara 1 MHQ 5 Juz pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) JQH Tingkat Nasional tahun 2010, juara 1 MHQ 10 JUZ pada MTQ Nasional Nusa Tenggara Barat tahun 2016, juara 1 MHQ 30 JUZ pada Seleksi Tilawatil Quran Tarakan Kalimantan Utara tahun 2017 dan teranyar juara 2 MHQ 30 Juz pada MTQ Internasional di Yordania.
Perjuangan Rifdah tidak lepas dari rintangan, namun ia terus berusaha menaklukkannya.
“Saya dulu saat pertama kali di minta untuk mengikuti cabang 30 juz, hafalan saya masih belum lancar. Tapi saya tetap terus berusaha untuk berlatih dengan menargetkan muraja’ah dengan target satu hari harus dapat 5 sampai 10 juz dengan bacaan tartil. Alhamdulillah berkat usaha dan do’a dari orang tua, hafalan itu bisa lancar dengan sendirinya“, ujar Rifdah mengenang masa perjuangannya dulu kepada bimasislam.
Bagi Rifdah, MTQ adalah sebuah ajang syi’ar Alquran yang menjadi wadah bagi para generasi Alquran untuk lebih mematangkan dan mencintai Alquran.
Ia pun memiliki tekat menyalurkan kemampuannya kepada generasi muda lain agar semakin banyak penghafal Alquran.
“Pesan saya ke generasi muda, jangan pernah lelah dalam membaca, menghafal, dan mengkaji Alquran, karena sesungguhnya ia akan memberikan syafaat kepadamu di akhirat kelak“, demikian pesan Rifdah kepada generasi milenia.
Apa sih rahasia Rifdah bisa sampai seperti sekarang ini?
Kecintaannya kepada orangtua ternyata menjadi alasan utama ia tak pernah putus untuk belajar, Rifdah yang kini berusia 22 tahun memiliki cita-cita membahagiakan orang tua melalui sebuah prestasi di bidang Alquran.
Ada pesan orangtua yang selalu diingatnya yaitu harus selalu memiliki niat ikhlas lillahi ta’ala dan tetap rendah hati dalam keadaan apapun. Pesan itupun selalu dipegangnya hingga kini.
Saat ini dara pasangan dari Muhammad Kadris dan Ai Faridah sedang menyelesaikan program Magister di Institut Ilmu Alquran, Jakarta.
Sumber: https://bimasislam.kemenag.go.id/post/berita/ini-profil-rifdah-peraih-juara-mhq-di-yordania
(jwt/bimasislam)