KEPEKAAN emosional anak mulai tumbuh dan memuncak ketika mereka menginjak usia tiga tahun, pada masa inilah seorang anak mulai bisa menangkap dan menyerap apa yang diceritakan kepadanya.
Ia telah mampu mengekspresikan pengaruh cerita tersebut pada dirinya, dan mengungkapkan kesan yang dirasakannya dari kisah tersebut.
Pada fase ini pula sering terjadi perubahan watak dan sifat anak, artinya perubahan yang signifikan pada sifat seorang anak, dan hal inilah yang dapat menjelaskan begitu cepatnya pertumbuhan dan perkembangan emosional anak dalam fase ini.
Baca Juga: Redflag Perkembangan Bahasa pada Anak
Kepekaan Emosional Anak Usia 3 Tahun dalam Menangkap Cerita
Karakter dasar inilah yang kemudian menjadi tabiatnya pada masa mendatang atau fase-fase setelahnya.
Dalam fase ini, mayoritas anak-anak dikumpulkan di dalam sebuah ruangan atau kelas, karena hal ini dapat memudahkan seorang guru atau pendidik untuk mengasuh dan mendidik mereka dengan cerita-cerita, atau berusaha menghilangkan ketegangan di taman kanak-kanak tersebut.
Mereka akan betah berada di dalamnya, dan dapat menerima segala hal tanpa merasa frustasi atau tertekan.
Suguhkan beberapa hal yang dapat merangsang ketertarikan anak ketika (pendidik) bercerita kepadanya, seperti perubahan-perubahan secara cepat, baik sifat ataupun emosional.
Fase ini disebut juga dengan fase “pertanyaan”, karena terdapat banyak pertanyaan yang terlontar dari mulut anak yang mencari jawaban dari pertanyaannya tersebut.
Biasanya pertanyaan-pertanyaan yang terlontar itu dituturkan menyambung, tapi terkadang pula tidak dan tidak pula menyenangkan.
Di fase ini akan nampak kecemburuan yang jelas, karena setiap anak mempunyai emosional yang berbeda-beda, disebabkan adanya perbedaan tanggal lahir atau umur.
Fase ini juga dapat dikatakan pula sebagai gambaran nyata bagi karakter dan watak dan pembawaan yang condong pada diri anak. Oleh karena itu, terkadang karakter itu akan muncul pada fase ini, namun terkadang pula karakter tersebut akan memudar pada fase dan masa ini.
Sumber: Melatih Otak dan Komunikasi Anak oleh Dr. Sa’ad Riyadh
[Ln]