PERADABAN akhirat. Mengimani alam akhirat tidaklah membuat orang hidup pesimis dan termarjinalkan dari kehidupan sosial.
Sungguh salah, apabila orang mukmin menjadi pemalas, pesimis, dan menarik diri dari kehidupan dunia.
Ia hanya mementingkan ibadah dan urusan akhirat. Berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan selalu ia hindari.
Dengan dalih, bahwa kegiatan tersebut akan membuat ia lupa kepada akhirat atau terjerumus ke dalam tipu daya dunia yang menyesatkan.
Pandangan yang demikian itu tentu tidak dibenarkan oleh Islam.
Orang yang benar-benar percaya terhadap kehidupan alam akhirat, tentu tidak akan menyia-nyiakan kehidupannya di dunia.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ia akan selalu berkarya sebanyak mungkin dan memberikan kemanfaatan seluas mungkin.
Ia akan selalu berusaha untuk menjadi orang saleh, baik secara pribadi maupun sosial.
Islam adalah agama yang menjadikan dunia sebagai jembatan menuju akhirat.
Agar kita sampai dengan selamat, tentu kita harus memperbaiki jembatan tersebut dan meperkokohnya.
Hanya dengan pemahaman yang benar terhadap kematian dan hari akhirat, kebahagiaan dunia akhirat dapat dicapai.
Salah satu doa yang diajarkan dan sebaik-baik doa bagi seorang muslim, yang artinya:
Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka (Al-Baqarah:201).
Baca juga: Shalat dan Kesehatan Jasmani
Peradaban Akhirat
Para pembaca dan pengamat sejarah Islam tentu tidak akan merasa asing dengan berbagai prestasi dan keberhasilan yang diperoleh para pelaku awal sejarah Islam.
Mereka adalah para pembangun peradaban kuburan dan akhirat.
Dengan pemahaman yang benar terhadap konsep keimanan akhirat, mereka mampu menciptakan kematian yang indah dan keindahan surga di dunia.
Keidahan kematian bukan mereka ciptakan dengan mati di ats kasur atau di tengah-tengah keluarga.
Karena mereka memahami bahwa kehidupan adalah amanah Allah yang diberikan kepada hambanya.
Oleh karenanya, mereka berusaha semaksimal mungkin untuk menginvestasikan kehidupannya demi kemajuan Islam dan umatnya.
Mereka tidak gentar untuk mempertaruhkan kehidupannya demi sebuah keyakinan.
Tidak heran banyak orang takut menguji dirinya atau berjihad di jalan Allah.
Namun, bagi orang yang meyakini indahnya kematian, tentu hal itu tidak menggetarkan jiwanya.
Karena mereka meyakini bahwa kelak di akhirat akan mendapatkan balasan atas segala perbuatan yang telah dilakukannya.
Sumber: Kumpulan Kultum Terlengkap Sepanjang Tahun – Dr. Hasan El Qudsy
[Sdz]