Keputusan yang diambil oleh satu daerah di Kirgistan untuk melarang jilbab di sekolah-sekolah telah memicu kekhawatiran di kalangan umat Islam, di tengah laporan bahwa larangan tersebut dapat diterapkan di seluruh negeri pada musim gugur mendatang.
“Pertanyaan ini mengangkat isu setahun yang lalu, dan pihak berwenang memutuskan bahwa jilbab harus diperbolehkan. Sekarang sekolah mulai membahas topik ini lagi,” ujar Aibek Ashirbayev, yang putrinya bersekolah umum di desa Otuz Adir di wilayah Kara-Suu Senin, 27 April.
“Ini membuatku khawatir dan banyak orang lain. Kita hidup di negara di mana 80 persen warganya adalah Muslim, jadi mengapa tidak membiarkan anak-anak perempuan Muslim mengenakan jilbab?”
Ashirbayev menyuarakan kekhawatiran umat Islam setelah sekolah Kara-Suu secara resmi melarang mengenakan jilbab di kelas.
Memaksakan larangan, Aizhamal Kalenova, Kepala Dinas Pendidikan di wilayah Kara-Suu, mengatakan: “Pada tahun ajaran baru 2015/2016 semua sekolah di Kirgistan akan mengenakan seragam yang sama, dan kita harus mempersiapkan anak-anak untuk proses ini.”
Kalenova mengklaim bahwa larangan tersebut datang dalam menanggapi keluhan dari puluhan orang tua yang menolak adanya penggunaan jilbab di sekolah-sekolah.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Ilmu Kirgistan, program seragam sekolah dilaksanakan untuk mencegah diskriminasi siswa yang kurang mampu dengan orang-orang dari keluarga kaya. [af/onislam]