MARAH bisa datang kapan saja dan terhadap siapa saja. Jika tidak diolah dengan baik, marah bisa memunculkan penyesalan.
Siapa pun bisa marah. Termasuk mereka yang memahami keislaman dengan baik. Karena itu perlu saling mengingatkan agar marah tidak merugikan diri sendiri.
Ada empat wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam agar marah bisa dikendalikan dengan baik.
Satu, Membaca Ta’awudz.
Ta’awudz adalah meminta perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan yang bisa menguasai hati manusia.
Ucapannya sederhana: a’udzubillah. Atau, a’duzubillahi minasy syaitonirrajim.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menasihati dua orang yang saling marah. Nabi bersabda, “Aku mengetahui perkataan yang sekiranya dibaca maka akan hilang rasa marahnya. A’udzubillah minasy syaiton. (Aku berlindung kepada Allah dari bisikan setan). Niscaya, hilang rasa marah yang dialaminya.” (HR. Bukhari)
Dua, Diam.
Diam artinya tidak bicara dan tidak melakukan tindakan apa pun. Ia menahan dirinya untuk bereaksi terhadap hal yang memicu marah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika di antara kalian marah, maka diamlah.” (HR. Ahmad)
Hal ini karena marah bisa memunculkan reaksi yang di luar kendali atau tanpa sadar. Bisa muncul melalui ucapan seperti menghina dengan kata-kata kotor, memukul, atau hal lainnya.
Bahkan, bisa terjadi seorang suami karena marah mengeluarkan kata ‘cerai’ terhadap istrinya. Dan hal ini tentu bisa berdampak serius. Na’udzubillah.
Tiga, Berganti Posisi Tubuh.
Ketika terpicu rasa marah, biasanya tubuh akan spontan tegang: berdiri dengan wajah memerah.
Karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan untuk mengganti posisi tubuh agar tidak larut dalam rasa marah. Misalnya, dari posisi berdiri ke duduk, dan dari duduk ke berbaring.
Nabi bersabda, “Jika di antara kalian marah pada saat posisi berdiri, maka duduklah. Jika masih belum selesai rasa marahnya, maka berbaringlah.” (HR. Abu Daud)
Empat, Berwudhu.
Berwudhu merupakan cara agar rasa marah yang berasal dari setan bisa teredam melalui ‘sentuhan’ air yang menyejukkan. Hal ini karena setan berasal dari api, dan api akan padam dengan air.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Marah itu dari setan dan setan itu diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Jika di antara kalian marah, maka hendaklah berwudhu.” (HR. Abu Daud)
Marah itu memang hal yang alami terjadi pada setiap orang. Karena itu kendalikanlah marah, sebelum marah yang akan mengendalikan kita. Dan sebelum segalanya menjadi penyesalan. [Mh]