KEMENTERIAN Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengizinkan umat Islam untuk melaksanakan akad nikah di dua tempat paling suci yaitu Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Langkah tersebut merupakan bagian dari inisiatif pemerintah Saudi untuk memperkaya pengalaman jamaah dan pengunjung dua Masjid Suci.
Dilansir dari Middle East Monitor, para pengamat mengatakan inisiatif ini merupakan peluang bagi perusahaan untuk memunculkan ide-ide inovatif untuk menyelenggarakan acara semacam itu di tempat suci.
Baca Juga: Tiga Hal yang Dianjurkan Setelah Akad Nikah
Arab Saudi Izinkan Umat Islam Gelar Akad Nikah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Salah satu mazoun atau pejabat perkawinan Saudi, Musaed Al-Jabri menjelaskan bahwa melakukan akad nikah di Masjid Nabawi diperbolehkan dalam Islam, mengingat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diketahui pernah melakukan upacara pernikahan pendamping di masjid.
Tampaknya pihak berwenang Saudi ingin mengatur praktik yang sudah ada sebelumnya, karena Al-Jabri juga mengatakan bahwa melakukan akad nikah di Masjid Nabawi sudah menjadi hal yang lumrah di kalangan penduduk setempat.
“Hal ini disebabkan beberapa alasan,” ujarnya.
“Beberapa dari mereka mempunyai tradisi mengundang sebagian besar kerabat calon pasangan suami istri. Seringkali rumah keluarga calon istri tidak mampu menampung seluruh undangan.
Jadi akad nikahnya dilakukan di Masjid Nabawi atau Masjid Quba (masjid pertama yang dibangun dalam Islam),” imbuhnya.
Akhir tahun lalu, Times of India melaporkan bahwa semakin banyak warga Muslim kaya dari luar negeri yang bepergian ke Madinah untuk melangsungkan akad nikah sebelum mengadakan walimah atau pesta pernikahan secara terpisah.
Menikah di salah satu dari Dua Masjid Suci juga memberikan manfaat tambahan, yaitu bisa menunaikan ibadah haji ke Makkah atau umroh yang bisa dilakukan sepanjang tahun.
[Ln]