ADARA Relief International mengadakan webinar edukasi bertema “836 Tahun Pembebasan Baitul Maqdis oleh Generasi Shalahuddin” dengan mengundang Akmal Sjafril, S.T., M.Pd.I., sejarawan dan peneliti sebagai pembicara kegiatan ini.
Baca Juga: Adara Relief International Luncurkan Buku Anak Baitul Maqdis Activity Book dan Why Palestine
Peringati 836 Tahun Pembebasan Baitul Maqdis, Adara Relief International Gelar Webinar Edukasi
Dihadiri oleh 628 peserta daring melalui kanal Zoom dan Youtube live para peserta sangat antusias menyimak hingga akhir acara.
Dalam pemparannya Akmal Sjafril menyampaikan, “Pembebasan Al-Quds oleh generasi Shalahuddin Al-Ayyubi melalui proses perjuangan yang sangat panjang, dan bukanlah sebuah proses perjuangan yang instan.”
Akmal menmabahkan, “Menurut Al-Ghazali saat itu kondisi umat Islam serba berkecukupan meski demikian, mereka begitu zuhud — tidak memiliki rasa cinta dunia kecuali yang bermanfaat pada akhiratnya. Maka, tentang kemenangan ini masalahnya ada pada keteguhan dan kemurnian jiwa.”
Dalam pertemuan ini Akmal Sjafril juga mengajak para peserta untuk memutar waktu ke masa sebelum kemenangan Al-Quds.
Nuruddin Zanki membentuk pasukan sebelum terbentuknya Operasi Penyelamatan Al-Quds,
bahkan beliau memiliki majelis yang berisi para ulama yang khusus memberikan nasihat kepada Nuruddin Zanki.
Setelah beliau wafat, Shalahuddin hadir menggantikan posisi Nuruddin sebagai pejuang kemerdekaan Al-Quds dan selama proses ini, diperlukan waktu 89 tahun untuk merebut kembali kemenangan Islam atas Al-Quds dari Pasukan Salib.
Artinya, untuk mencapai kemenangan Al-Quds tidak bisa dilakukan sendiri tetapi perlu menghimpun seluruh kekuatan umat Islam.
Acara ini juga dikuatkan dengan pemaparan dari Maryam Rachmayani selaku Direktur Utama Adara Relief mengenai fakta kemanusiaan di Al-Quds di antaranya yahudisasi geografis, yahudisasi demografis, dan yahudisasi identitias yang dirasakan rakyat Palestina.
Pada akhir acara, Akmal Sjafri menegaskan bahwa kemenangan Baitul Maqdis adalah tugas seluruh umat Islam, saat ini kita perlu menambahkan kembali semangat juang dalam membantu rakyat Palestina untuk
mendapatkan kembali tanahnya. [Cms]