INI sekolah atau kandang kebo? Jujur .. aku sempat berlinang air mata, mendengar ungkapan yang kemudian jadi guyonan .. ini terjadi 20 tahun yang lalu.
ketika JISc masih tahun pertama dan kami masih sewa gedung PU di pangkalan Jati, tapi ketika itu, jumlah murid baru 77, yang mana tahun depannya meningkat jadi 288 dan terus meningkat sehingga sekarang stabil saja di kisaran 2800-an. Paling 2825, atau 2840.
Dan semuanya meningkat, gedung sudah milik sendiri yang dibangun dengan susah payah ~ dan semuanya perlahan meningkat ~ termasuk berat badan dan cobaan ..semua naik deh..
Dan, semua itu terkenang lagi di kepala, ketika datang ke nikahan teman Kak Syifa yang merupakan teman SD kelas 1 di JISc.
Waktu tahun pertama dibuka kelas 3, karena anak saya yang pertama di kelas 3, ada 6 anak dan semuanya masuk UI, ITB, ~ 3 masuk UI, dan satu anak jadi perwakilan kampusnya untuk ikut lomba debat di Harvard USA,
dan satunya anak Bu Dokter Dewi Inong ikut pertukaran pelajar di USA juga ~ yang lain ada yang jadi pilot di Perth.
Nah yang menikah ini juga anak kelas 1 SD JISc angkatan pertama, kakaknya di kelas 3 dan adiknya di kelas 1.
Ini juga masuk UI kedokteran, lulus kuliah hanya 3,5 tahun, anaknya memang cerdas dan cantik, ibunya Maashaa Allah sabar banget dan bikin orang sayang pada beliau.
Bahagia itu enggak cuma soal harta, tapi melihat anak-anak murid ketika sudah dewasa jadi ini dan itu kemudian menikah dengan orang soleh dan bertanggung jawab, dan punya anak dan anaknya dimasukin lagi ke JISc,
rasanya tak habis ucap syukur .. dan pingin berteriak, yaa Allah, .. do you know? How much I love you ..thank you for everything.
Sungguh JISc enggak ada kalau bukan karena Allah menghendaki. Makanya aku suka bilang ke guru-guru; “JISc ada, karena Allah menghendaki“.
Kemudian, setelah foto-foto dengan khusyu‘, salaman dan ini itu ~ aku tanya pakai microphone si MC ‘tanya ke pengantin pria‘ apa yang membuatmu jatuh cinta pada Hany (anak JISc yang SD, SMP-nya sekelas sama anak saya yang sekarang tinggal di Perth),
Jawab sang suami dengan tegas, karena Hany (ex siswa JISc); solihah, baik dan cantik, juga menyenangkan. Wah, aku melihat kesungguhan di matanya.
Jadi terharu.
Semoga sakinah yaa ananda sayang … juga untuk ayahanda Hany yang baik banget dan supel yang sekarang lagi sakit,
“Semoga cepat sembuh yaa, Pak, dan semoga sakitnya mampu menggugurkan dosa dan menambah kasih sayang antar keluarga.”
Kasihan sudah hampir 6 bulan di rumah sakit.
Tapi, bapak bahagia punya anak seperti Hany, yang solilah dan jadi dokter dalam 3,5 tahun di UI. Alfatehah untuk ayahnya Hany yang masih dalam perawatan di RS.
‘Also; Terima kasih yaa, Pak. Sudah mendukung JISc dari awal dengan memasukkan putra-putri bapak di sekolahan yang kurang layak, halamannya becek, masuk kelas harus naik ke atas kursi karena jalanan banjir ~ sekolah “kandang kebo“ ‘tanpa merasa malu.
Padahal bapak orang kaya pengusaha dan ibu pejabat Kementerian.
Terngiang-ngiang di kepalaku (kept haunting in my memory); @ Pak Ahmad….ini sekolah atau kandang keboooo ???? (mamanya Rizki hehe).
Barakallahu fiikum …
Untuk ananda Hany dan suami;
“Baarokalaahu laka wabaaroka ‘alaika wajama’a bainakumaa fii khoirin.” Artinya:
“Semoga Allah Memberkahimu di waktu bahagia dan memberkahimu di waktu susah, dan semoga Allah menyatukan kalian berdua dalam kebaikan.”
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D.
(Founder JISc, JIBBS, JIGSC)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: