APA hukum jual beli buket uang? Seperti diketahui, buket uang menjadi hal lazim yang diberikan untuk perayaan tertentu, seperti wisuda, lamaran, pernikahan, atau lainnya. Ada sebuah pertanyaan tentang hal ini yang diajukan kepada Ustaz Farid Nu`man.
Ustaz, ketika acara wisuda di kampus-kampus, biasanya banyak dijual buket yang isinya itu uang. Lantas bagaimana hukum jual beli hal tersebut, apakah masuk dalam kategori riba?
Baca Juga: Hukum Jual Beli Jasa Pembuatan Baju Sekolah
Hukum Jual Beli Buket Uang
Ustadz Farid Nu’man Hasan Hafizhahullah menjelaskan tentang jual beli buket ini perlu dirinci dulu:
1. Jika uang yang ada di buket adalah milik penjual/pedagang, maka ini riba, yaitu riba fadhl
Syaikh Sayyid Sabiq menjelaskan:
وربا الفضل وهو بيع النقود بالنقود أو الطعام بالطعام مع الزيادة وهو محرم بالسنة والاجماع
Riba Fadhl adalah jual beli uang dengan uang, atau makanan dengan makanan dibarengi dengan TAMBAHAN, hal itu diharamkan berdasarkan As Sunnah dan Ijma’. (Fiqhus Sunnah, 3/163, Mausu’ah al Fiqh al Islami, 3/472)
Syaikh Muhammad bin Ibrahim at Tuwaijiri mengatakan:
وهو بيع المال الربوي بجنسه متفاضلاً كأن يبيعه جراماً من الذهب بجرامين منه مع التسليم في الحال
Jual beli harta ribawi yang sejenis dengan memberikan kelebihan, misalnya jual antara 1 gram emas dengan 2 gram, yang diterimanya saat itu juga. (Mausu’ah al Fiqh al Islami, 3/480)
2. Jika uang di buket adalah milik pembeli, pihak pedagang hanyalah pembuat saja, hanya penyusun, lalu dia diupah karena hal itu, itu tidak apa-apa
Itu masuk ijarah (sewa) atas jasa atau skill membuat buket. Ini bukan riba, karena itu uang si pembeli sendiri. Wallahu A’lam.
[Cms]
Sumber: Alfahmu.id – Website Resmi Ustaz Farid Nu’man.