ChanelMuslim.com – Tidak banyak anak yang memiliki lubang kecil di dekat telinga.
Secara ilmiah, telah menunjukan bahwa lubang kecil di telinga terjadi karena kelainan genetik atau adanya gangguan saat perkembangan janin pada usia 6 minggu. Meskipun kejadian ini langka tetapi adanya lubang kecil di dekat telinga nyatanya tidak memiliki risiko yang amat serius.
Namun jika sudah anak memiliki lubang kecil di dekat telinga, beberapa penanganan untuk mencegah terjadinya infeksi pada lubang kecil tersebut perlu diperhatikan antara lain;
1. Pencegahan terjadinya infeksi yaitu menghindari manipulasi dan membersihkan muara dari sumbatan dengan alkohol atau cairan antiseptik lainnya secara rutin. Pada kasus dengan infeksi biasanya dapat diberikan antibiotik dan kompres hangat
2. Pembedahan fistula dengan diseksi dan eksisi komplit dari fistula dan salurannya, hanya dilakukan pada infeksi yang berulang oleh karena sulitnya mengeluarkan fistula secara lengkap. Terapi diperlukan bila timbul infeksi pada fistula. Terapi dilakukan dengan antibiotik dan pengangkatan fistel secara menyeluruh karena bila tidak bersih dapat menimbulkan infeksi berulang
3. Penatalaksanaan fistula preaurikular kongenital ini tidak diperlukan kecuali pencegahan terjadinya infeksi yaitu menghindari manipulasi dan membersihkan muara dari sumbatan dengan alkohol atau cairan antiseptik lainnya secara rutin. Pada kasus dengan infeksi biasanya dapat diberikan antibiotik dan kompres hangat. Pembedahan dapat dilakukan, tetapi ini sulit dilakukan, karena percabangan dan salurannya yang berkelok-kelok di subkutaneus. Cabang-cabang ini harus diangkat seluruhnya, jika ada yang tersisa maka membutuhkan pengangkatan yang lebih sulit dan berbahaya karena di dalamnya ada juga saluran cabang-cabang nervus fasialis yang tidak boleh terpotong
4. Pembedahan fistula adalah dengan diseksi dan eksisi komplit dari fistula dan salurannya, hanya dilakukan pada infeksi yang berulang oleh karena sulitnya mengeluarkan fistula secara lengkap. Kesukaran pembedahan disebabkan oleh adanya percabangan fistula sehingga sulit untuk menentukan luas keseluruhan saluran tersebut. Selama eksisi pembedahan, harus diingat bahwa salurannya dapat berkelok – kelok dengan cabang – cabangnya di subkutaneus. Diseksi sampai ke periosteum dari tulang temporal biasanya dibutuhkan, dan semua cabang – cabang dari salurannya harus diangkat untuk mencegah infeksi yang berulang. Pengangkatan yang tidak lengkap menimbulkan sinus yang mengeluarkan cairan sehingga membutuhkan pengangkatan yang lebih sulit dan lebih radikal.
5. Untuk membantu pembedahan dapat disuntikkan larutan methylene blue ke dalam saluran sebelum operasi sehingga jaringan yang berwarna bisa digunakan sebagai petunjuk panjang dan luasnya fistula. Harus diingat bahwa zat warna itu mungkin tidak memasuki seluruh cabang – cabang yang lebih kecil sehingga diperlukan ketelitian selama diseksi untuk mencari saluran – saluran kecil yang tidak berwarna. Beberapa ahli bedah yang berpengalaman dalam menangani penyakit ini merasa bahwa penyuntikkan zat warna harus ditinggalkan karena penyebaran zat warna ke sekitarnya akan mengorbankan jaringan yang sehat.
Cara lain ialah dengan fistulografi, yaitu dengan cara memasukkan zat kontras ke dalam muara fistula lalu dilakukan pemeriksaan radiologis. Pada pemeriksaan fistulografi tidak dapat menggambarkan jalur traktus yang sebenarnya karena infeksi yang berulang menimbulkan tersumbatnya traktus oleh jaringan fibrosis. Pembedahan dilakukan apabila inflamasi sudah sembuh.
Jika anak memiliki lubang kecil di dekat telinga sebaiknya tidak perlu khawatir secara berlebihan karena lubang kecil ini tidak memberikan risiko penyakit tertentu. Hanya saja, perlu diwaspadai terhadap beberpa dampak infeksi yang mungkin ditimbulkannya. (Wnd/WjbBc)