ChanelMuslim.com – Wah, kehadiran komunitas selalu berhubungan dengan kesamaan. Termasuk dengan komunitas Niqab Squad.
Komunitas yang mulai dikenal pada pertengahan tahun 2017 atas ide dari Indadari ini adalah komunitas wanita bercadar Indonesia. Para anggotanya disebut niqabis karena semuanya memakai niqab.
Tetapi tidak tertutup kemungkinan muslimah yang belum berniqab jug untuk menjadi anggota.
Diana Nurliana salah satu anggota Komunitas Niqab Squad yang berprofesi sebagai desainer dan tentunya berniqab ini mengatakan komunitas ini ide awalnya terbesit dari Indadari, yang kini juga sudah bercadar. Indadari kemudian mengajak Diana karena sudah lama kenal. Karena ini kegiatan positif maka Diana pun setuju membentuk Niqab Squad. Tujuannya untuk saling menginspirasi dan menguatkan silaturahmi antara wanita bercadar satu dan lainnya.
“Ini idenya Mbak Indadari. Dia sudah keliling daerah sering bikin motivasi orang-orang untuk hijrah. Banyak yang cerita kalau mau niqab kayaknya masih susah banget. Banyak paradigma orang, wanita berniqab itu ninja, teroris, ekstrimis, menakutkan. Sementara dia dan aku melihat banyak di daerah atau luar negeri para niqabis bukan seperti yang mereka bayangkan, ada yang dokter, pengusaha, pengacara, pilot, jadi aku pikir kita harus kenalkan nih ke mereka kalau niqabis tak seperti itu. Akhirnya dimulai dengan diri kita dan lingkungan kita. Kita ingin menginspirasi, saling menguatkan, kita bikin satu komunitas namanya Niqab Squad,” jelas Diana dikutip laman Wolipopdetik.
Diana mengatakan Niqab Squad sudah pernah membuat gathering. Awalnya ia hanya menyediakan tempat paling banyak 200 orang. Ia pikir yang hadir 50 wanita berniqab saja sudah cukup banyak. Tak disangka, wanita bercadar dari Jakarta yang hadir hingga lebih dari 200. Wanita yang hadir memang semuanya bercadar tapi ada yang masih belajar dan beberapa belum konsisten karena berbagai faktor sesuai kondisi masing-masing.
Diana juga bercerita ia cukup terkejut rupanya niqabis yang hadir bukan hanya ibu-ibu seperti dirinya tapi juga ada yang masih SMA dan memiliki kegiatan seperti taekwondo.
Mereka pun saling berkenalan dan bertukar cerita. Satu menurutnya yang paling diingat ketika ada mualaf langsung memutuskan memakai cadar.
“Ada banyak cerita yang lucu dan menyedihkan. Ternyata kita nggak sendiri. Kita suka merasa kita sendiri akhirnya patah semangat. Kalau ketemu gitu akhirnya lebih semangat. Kita juga ada divisi kajian, keterampilan, karena ada yang jago masak, ada yang anak SMA,” cerita wanita lulusan Jurusan Psikologi Pendidikan Universitas Islam As-Syafiiyah itu.
Di akhir kata, Diana berharap dengan hadirnya Niqab Squad juga bisa membuka pikiran orang lain. Wanita bercadar tidak selalu kaum ekstrimis atau istri teroris tapi sama seperti wanita lainnya.
“Aku pengen mengenalkan cadar ini menjadi sunnah yang dipakai istri Rasullullah bukan sesuatu yang menakutkan. Dengan ini kalian tetap bisa berprestasi, melakukan aktivitas apa pun. Percaya dengan melakukan ini pasti akan jadi kebaikan. Pengen ngajak orang-orang jangan skeptis ya karena sering memperlihatkannya seperti itu. Isu teroris pakai niqab, kalau sudah pesakitan baru cadaran. Masyarakat sudah mendengarnya negatif. Kita pengen mencoba mengubah pandangan itu,” tutup Diana dalam sumber yang sama.
Selain itu dalam akun Instagramnya @niqabsquad.official banyak posting mengenai motivasi dan kegiatan komunitas ini termasuk dengan kegiatan sosial.
Diantara kegiatan dari Komunitas ini adalah Gathering di berbagai wilayah, Talkshow, cooking Class bahkan hingga penggalangan dana dan aksi sosial lainnya.
(jwt)