SUAMI dan istri harus menjadi satu kesatuan yang kompak dan kokoh sehingga selalu harmonis dan selalu bahagia hingga di surga.
Tidak sulit untuk menjaga satu kesatuan yang kokoh dan kompak bagi suami istri sebab asal usul mereka adalah satu yaitu perempuan (Hawa) diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk laki-laki (Nabi Adam), sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ، فَإِنَّ المَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ”
“Berwasiatlah (dalam kebaikan) kepada kaum perempuan, karena perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk, dan yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah pangkalnya. Jika kamu coba meluruskan tulang rusuk yang bengkok itu, maka dia bisa patah. Namun bila kamu biarkan maka dia akan tetap bengkok. Untuk itu nasihatilah kaum perempuan”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Baca Juga: Pesona Suami Istri
Suami Istri Harus Menjadi Satu Kesatuan
Selain itu, menjadi suami istri dimulai oleh akad nikah yang disebut sebagai ikatan yang kokoh (ميثاقا غليظا) yang dibangun oleh kesamaan agama, kesatuan aqidah, fikrah, akhlak dan perilaku.
Dengan berbagai kesamaan tersebut maka suami istri akan mudah untuk mempertahankan hubungan emosional yang penuh cinta dan kasih sayang sehingga terwujud jiwa, perasaan, pikiran dan prilaku yang sama untuk saling memahami, saling menyempurnakan, saling meringankan beban, saling membantu dan saling membahagiakan satu sama lain.
Namun, karena manusia memiliki napsu yang selalu mengganggu serta syetan yang selalu menggoda kepada penyimpangan, maka suami istri harus pandai menjaga iman dan takwa, serta ibadah dan akhlaknya agar dalam kondisi apapun kesatuan hati, fikiran, jiwa, perasaan dan prilaku bisa terus terjaga untuk mempertahankan cinta, kasih sayang dan keharmonisan mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Perumpamaan seorang mukmin dengan mukmin yang lain itu seperti bangunan yang menguatkan satu sama lain” (HR. Bukhari dan Muslim)
Suami istri yang sudah menjadi satu kesatuan itu akan tetap setia dan terus bertahan menjaga kekokohan keluarga dalam suka dan duka, dalam keadaan mudah dan sulit, lapang dan sempit. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya)”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak.
View this post on Instagram
[Ln]