MAKAN dan minum merupakan kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi oleh setiap anak. Namun, ayah dan ibu harus bisa mengajarkan anak adab makan dan minum agar dapat bernilai amal shalih, ibadah yang berpahala, berguna bagi kesehatan serta bermanfaat di dunia dan di akhirat.
Adab makan dan minum ini tidak cukup hanya diajarkan kepada anak, bahkan harus dipraktekkan dan disiplinkan agar menjadi kebiasaan dan prilaku sehari-hari.
Baca Juga: Adab dalam Mengkhatamkan Al-Qur’an
Mengajarkan Anak Adab Makan dan Minum
Adapun adab makan dan minum yang disyariatkan oleh Islam adalah sebagai berikut:
1. Makanan dan minuman yang baik dan halal. Allah berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِي ٱلۡأَرۡضِ حَلَٰلٗا طَيِّبٗا وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوّٞ مُّبِينٌ . (البَقَرَةِ : ١٦٨ )
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan. Sungguh, syetan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al- Baqarah :168)
2. Dimulai dengan membaca bismillah
يا غلام، سمِّ الله، وكُلْ بيمينِك، وكُلْ مما يَليك. فما زالَتْ تلك طِعْمَتي بعدُ. (رواه البخارى ومسلم)
“Wahai Ghulam, sebutlah nama Allah (bacalah bismillah), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Maka seperti itulah cara makanku setelah itu. (HR. Bukhari & Muslim)
Jika lupa membaca bismillah maka ucapkanlah
بسم الله اوله واخره
(Bismillah di awalnya dan di akhirnya)
3. Membaca doa seperti yang dibaca oleh Rasulullah
اللهم بارك لنا فيما رزقتنا وقنا عذاب النار
“Ya Allah , Berilah keberkahan kepada kami terhadap apa yang telah Engkau rizkikan kepada kami dan lindungilah kami dari api neraka.”
4. Makan dengan tangan kanan
إذا أكل أحدُكم فليأكُلْ بيمينه، وإذا شرِب فليشرَب بيمينه؛ فإن الشيطان يأكل بشِماله، ويشرب بشماله (رواه مسلم)
“Apabila salah seorang dari kalian makan, maka makanlah dengan tangan kanannya, dan apabila minum maka minumlah dengan tangan kanannya, sebab syetan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)
5. Makan dari makanan yang terdekat
وكل مما يليك
“Dan makanlah dari yang ada dihadapanmu” (HR. Bukhari Muslim)
6. Setelah dihidangkan, segera makan
“Jika shalat telah didirikan (iqomah) dan makan malam telah siap, maka mulailah dengan makan malam”. (HR. Bukhari-Muslim)
7. Duduk , tidak berdiri
“Aku tidak pernah makan sambil bersandar, aku hanyalah seorang hamba, aku makan sebagaimana layaknya seorang hamba dan aku pun duduk sebagaimana layaknya seorang hamba”. (HR. Al-Bukhari)
8. Tidak meniup
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk meniup (dalam gelas) ketika minum”. (HR. Tirmidzi)
9. Secukupnya, tidak berlebihan
“Maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk nafasnya”. (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Hakim)
10. Tidak mencela
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan, apabila beliau SAW berselera, maka beliau memakannya, sedangkan jika tidak berselera maka beliau meninggalkannya”. (HR. Muslim dan Abu Dawud)
11. Mengambil makanan dari pinggirnya agar menjadi berkah dan tidak cepat basi
“Keberkahan itu turun di tengah-tengah makanan, maka makanlah dari pinggir-piring dan janganlah memulai dari bagian tengahnya.” (HR Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
12. Makan berjamaah agar makanan dan rizkinya bertambah berkah
“Berkumpullah kalian dalam menyantap makanan kalian (bersama-sama), (karena) di dalam makan bersama itu akan memberikan berkah kepada kalian.” (HR. Abu Dawud)
13. Makanan yang terjatuh, dibuang yang kotornya dan yang bersihnya dimakan
“Apabila ada sesuap makanan dari salah seorang di antara kalian terjatuh, maka hendaklah dia membersihkan bagiannya yang kotor, kemudian memakannya dan jangan meninggalkannya untuk syaitan.” (HR. Muslim, Abu Daud dan Nasai)
14. Berdoa setelah makan
اَلْحَمْدُ ِِللهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ، غُفِرَ لَهُ مَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa setelah makan berdoa: ” Segala puji bagi Allah yang telah memberi makanan ini kepadaku dan yang telah memberikan rizkinya kepadaku tanpa daya dan kekuatan dariku maka diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Abu Dawud,Tirmidzi, Ahmad)
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak. [Ln]
View this post on Instagram