BEBERAPA pelajaran dalam Surat Al Qadr berikut ini menambah wawasan kita akan berharganya Lailatul Qadar, malam kemuliaan. Ustaz K.H. Iman Santoso, Lc., M.EI. menjelaskan sebagai berikut.
Allah Ta ‘ala berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ(1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ(2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ(3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ(4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ(5)
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) saat Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS Al-Qadr: 1-5)
Allah memberitahukan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada suatu malam yang disebut Lailatul Qadar, yaitu malam yang penuh keberkahan dan kemuliaan.
Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Kami menurunkannya (al-Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi.” (QS Ad-Dukhaan: 3).
Dan malam itu berada di bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah Ta’ala :”Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an. “(QS Al-Baqarah: 185).
Ibnu Abbas -radhiallahu ‘anhu- berkata:
“Allah menurunkan Al-Qur’anul Karim keseluruhannya secara sekaligus dari Lauh Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah (langit dunia) pada Lailatul Qadar.
Kemudian diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sesuai dengan konteks berbagai peristiwa selama 23 tahun.”
Malam itu dinamakan Lailatul Qadar karena keagungan nilainya dan keutamaannya di sisi Allah Ta ‘ala.
Allah memuliakan malam itu dan memilihnya, karena malam itu, malam yang sangat khusus, malam diturunkannya Al-Qur’an.
Juga, karena pada saat itu ditentukan ajal, rizki, dan lainnya selama satu tahun, sebagaimana firman Allah: “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (Ad-Dukhaan: 4).
Kemudian, Allah berfirman mengagungkan kedudukan Lailatul Qadar yang Dia khususkan untuk menurunkan Al-Qur’anul Karim:
“Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu?” Selanjutnya Allah menjelaskan nilai keutamaan Lailatul Qadar dalam firman-Nya: “Lailatul Qadar itu lebih baik dari pada seribu bulan. ”
Maksudnya, beribadah di malam itu dengan ketaatan, shalat, tilawah, dzikir, doa dan sebagainya lebih baik dalam beribadah selama seribu bulan di waktu-waktu lain. Seribu bulan setara dengan 83 tahun 4 bulan.
Pelajaran dalam Surat Al Qadr
Lalu, Allah memberitahukan keutamaannya yang lain, juga berkahnya yang melimpah dengan banyaknya malaikat yang turun di malam itu, termasuk Jibril ‘alaihis salam.
Mereka turun dengan membawa semua perkara, yang merupakan ketentuan dan takdir Allah. Mereka turun dengan perintah dari Allah.
Selanjutnya, Allah menambahkan keutamaan malam tersebut dengan firman-Nya: “Malam itu (penuh) kesejahteraan hingga terbit fajar” (Al-Qadar: 5)
Maksudnya, malam itu adalah malam keselamatan dan kebaikan seluruhnya, tak sedikit pun ada kejelekan di dalamnya, sampai terbit fajar.
Di malam itu, para malaikat -termasuk malaikat Jibril- mengucapkan salam kepada orang-orang beriman.
Dalam satu hadis sahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan keutamaan melakukan qiyamul lail di malam tersebut.
Beliau bersabda: “Barangsiapa melakukan shalat malam pada saat Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. ” (Hadits Muttafaq ‘Alaih)
Tentang waktunya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
تَحرُّوا لَيلةَ القَدْرِ في الوَتْر من العَشرِ الأواخِرِ من رمضانَ)) رواه البخاريُّ (2017)
“Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.” (HR. Al-Bukhari).
Yang dimaksud dengan malam-malam ganjil yaitu malam dua puluh satu, dua puluh tiga, dua puluh lima, dua puluh tujuh, dan malam dua puluh sembilan.
Adapun qiyamul lail di dalamnya yaitu menghidupkan malam tersebut dengan shalat tarawih, sholat tahajjud, membaca Al-Qur’anul Karim, dzikir, doa, istighfar dan taubat kepada Allah Ta ‘ala.
Aisyah radhiallahu ‘anha berkata, aku bertanya: “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mengetahui lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan di dalamnya?” Beliau menjawab, katakanlah:
“اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي”.
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau mencintai Pengampunan maka ampunilah aku.” (HR. At-Tirmidzi, ia berkata, hadits hasan shahih).
Baca Juga: Surat Al-Insyiqaq Ayat 7-12, dari mana Catatan Amalmu akan Diberikan?
Beberapa pelajaran dari surat Al-Qadr:
1. Keutamaan Al-Qur’anul Karim serta ketinggian nilainya, dan bahwa ia diturunkan pada Lailatul Qadar (malam kemuliaan).
2. Keutamaan dan keagungan Lailatul Qadar, dan bahwa ibadah di malam itu lebih baik dari seribu bulan yang tidak ada Lailatul Qadar di dalamnya.
3. Diampuninya dosa, bagi yang beribadah, khususnya qiyamullail di malam itu
4. Lailatul Qodar penuh dengan kebaikan dan keberkahan.
5. Dicatatnya amal dan rezeki untuk tahun depan.
6. Malaikat Jibril dan malaikat yang lain turun ke bumi membawa kebaikan, keberkahan dan kasih sayang. Banyaknya malaikat yang turun melebihi malam-malam yang lain.
7. Malam itu bebas dari keburukan, semuanya salam sejahtera sampai fajar.
8. Anjuran untuk mengisi momentum terbaik malam yang mulia ini dengan berbagai ibadah, amal shalih dan puncaknya beri’tikaf di masjid sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
Wallahu a’lam.[ind]