ChanelMuslim.com – Media Sosial kembali ramai. Kali ini postingan seorang Yahudi yang mengaku telah mengunjungi Mesjid Nabawi di Madinah.
Yahudi itu bernama Ben Tzion, ia menyatakan ke Masjid Nabawi untuk berdoa akan kedamaian di Timur tengah.
"Berdoa bersama saudara-saudara arab untuk kedamaian di Timur Tengah. Salam damai untuk Yahudi, #Muslim, #Kristen, Koptik, Druse dan Bedoin," tulisnya di akun instagram sambil setelah mengabadikan video suasana di Mesjid Nawabi, Senin (20/11/2017).
Tzion secara terbuka menceritakan kunjungannya tersebut. Kepada Times of Israel, Tzion mengatakan lawatannya ke salah satu masjid terpenting umat Islam setelah Masjidil Haram, Mekah, itu merupakan bagian dari turnya ke sejumlah negara Muslim seperti Iran dan Libanon.
Selama di sana, ia mengaku tidak dimusuhi padahal ia tidak menyembunyikan idenditas sebagai seorang Yahudi.
"saya tidak menyembunyikan identitas saya sebagai seorang Yahudi yang datang ke sini sebagai seorang teman yang menghargai Islam dan dunia Arab," kata Tzion pada Kamis (23/11).
Kunjungan Ben Tzion ke Masjid Nabawi dirasa tidak masuk akal oleh sebagian netizen Saudi. Unggahan foto Tzion di Masjid Nabawi membuat banyak netizen Saudi geram.
"Ini sangat mengejutkan. Tzion, seorang Zionis, tak hanya memasuki kota suci Madinah tapi juga Masjid Nabawi dengan menyamar sebagai seorang Muslim. Semoga Tuhan melindungi semua masjid dan membebaskan kota itu dari tirani," bunyi kicauan seorang netizen bernama Yusuf Shabbir.
Dilansir Telegraph, Tzion mengatakan dirinya mengetahui peraturan yang melarang umat selain Muslim memasuki dua kota suci Madinah maupun Mekah. Namun, dia menekankan bahwa kunjungannya ke Masjid Nabawi itu murni dengan tujuan damai.
"Saya pergi ke sana untuk berdoa dalam bahasa Ibrani, meminta perdamaian di antara orang-orang Timur Tengah," katanya.
Dia bahkan mengatakan bahwa sejumlah orang yang membawanya ke Saudi mengetahui identitasnya sebagai Yahudi. "Mereka juga mengetahui bahwa saya orang Israel dari paspor saya. Dan orang Yahudi ternyata diterima di Arab Saudi," kata Tzion. (Mh/Ilham)