PARAGON Corp dan Masjid Istiqlal berkolaborasi menghidupkan bulan Ramadan dalam Kajian Ramadan #BergerakBersamaLebihBermakna di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Sabtu. (25/03/2023).
Hadir dalam kajian tersebut Ustadzah Qotrunnada yang aktif berdakwah di Majelis Taklim, Nur Asiah Uno istri Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, serta Vindi Novia selaku Halal Beauty Decorative Marketing Group Head Wardah.
Sebagai sosok yang aktif berkontribusi di bidang sosial, Nur Asia bercerita mengenai dirinya yang selalu berusaha memberikan kebaikan dan kebermanfaatan tanpa harus memandang siapapun.
“Saya tidak pernah perduli siapapun orangnya, kalau dia butuh bantuan ya harus kita bantu, jangan pernah memandang mereka itu siapa, tidak harus material yang kita berikan. Apapun itu selagi kita bisa membantu ya kita bantu saja,” ucap sosok yang akrab dipanggil Mpok Nur.
Baca Juga: Jelang Ramadan, ParagonCorp dan DMI Bergerak Bermakna Bersama 2000 Masjid di Indonesia
Berbagi Kisah Inspiratif Bersama Paragon Corp dan Masjid Istiqlal
Nur Asiah juga mengatakan bahwa kebaikan harus dilakukan bersama-sama, mulai dari keluarga dan sekitar sehingga bisa memberikan dampak kebaikan yang sangat besar.
Berbicara mengenai kebaikan ini, Ustazah Qotrunnada memberikan contoh tentang Khadijah bin Huwailid, istri Rasulullah shalllallahu ‘alaihi wa sallam, yang selama hidupnya bersama Rasulullah berjuang untuk membantu dakwah suaminya itu.
“Kalau memang kita memiliki pasangan dorong suami kita untuk menegakkan agama Allah, atau paling tidak berjalan dengan syariatnya Allah,” tutur Ustazah Qotrunnada.
Ustazah menambahkan bahwa mendorong suami untuk menegakkan agama bukan terbatas pada akivitas dakwah namun juga bisa dengan mengingatkannya untuk selalu berbakti kepada kedua orangtua.
Keberkahan dari bakti suami kepada orangtuanya tersebut dapat mengalir kepada sang istri yang selalu mengingatkannya.
Ustazah kembali mengingatkan bahwa banyak laki-laki yang terpisah dari orangtuanya karena sebab istrinya.
“Maka wanita sebagai istri bisa mencontoh Khadijah yang mendukung dakwah Rasulullah dan selalu berderma kepada siapapun,” ucap Ustazah Qotrunnada.
Dalam kesempatan yang sama Ustazah Qotrunnada bercerita tentang salah seorang ulama bernama Imam Syibli dalam kitab Nashoihul ‘Ibad.
Suatu ketika ada seorang yang bermimpi bertemu dengan Imam Syibli. Di dalam mimpi tersebut Imam Syibli ditanya oleh Allah, “Wahai Imam Syibli tahukah engkau mengapa aku turunkan rahmat kepadamu?”
“Mungkin karena ibadahku?” jawab Iman Syibli. “Bukan”
“Apakah karena hajiku?”. “Bukan”
“Apakah karena ilmuku?”. “Bukan”
“Lalu apa Ya Rabb, kenapa engkau curahkan rahmat kepadaku?” tanya Imam Syibli.
Allah berkata kepada Imam Syibli, “Wahai Imam Syibli, ingatkah engkau ketika engkau berada di Baghdad-Iraq, engkau menemukan kucing yang kecil yang sedang kedinginan, lalu engkau ambil engkau hangatkan dengan jubah tebalmu sehingga dengan dasar itulah aku turunkan rahmat kepadamu.”
Dari kisah tersebut Ustazah Qotrunnada memberikan pelajaran bahwa rahmat Allah dapat datang dari perbuatan baik kita kepada siapapun itu, bahkan kepada seekor kucing yang tidak berakal.
“Jangan membatasi diri kita untuk tidak berbagi kepada orang lain. Yuk kita jadi satu rumpun yang saling memberikan manfaat bisa jadi itulah sebab turunnya rahmat Allah kepada kita semua,” pungkas Ustazah Qotrunnada. [Ln]