BAGAIMANA menyikapi ancaman resesi ekonomi dari sudut pandang Islam? Ketika Menteri dari sebuah negeri antah berantah mengatakan: “Hati-hati, tahun depan akan terjadi resesi dunia, termasuk di negeri kita”, masyarakat pun heboh.
Peneliti dari sebuah negeri wakanda mengatakan “Besok Ada Badai, WFH saja”, lagi-lagi masyarakat heboh.
Hobi betul negeri ini menciptakan kehebohan dan kepanikannya sendiri.
Akan tetapi, bagi yang selalu menggantungkan hidupnya kepada kuasa Allah Ta’ala, dia akan selalu tenang.
Sebab Allah Ta’ala berfirman:
قُل لَّن يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا هُوَ مَوۡلَىٰنَاۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
Katakanlah (Muhammad), “Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami.
Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakallah orang-orang yang beriman.”
(QS. At-Taubah, Ayat 51)
Baca juga: Hadits Arbain 4: Setiap Takdir Manusia Telah Ditetapkan
Menyikapi Ancaman Resesi dari Sudut Pandang Islam
Dahulu syetan pun membuat panik manusia, menakut-nakuti dengan kemiskinan.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْـفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِا لْفَحْشَآءِ ۚ وَا للّٰهُ يَعِدُكُمْ مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَا للّٰهُ وَا سِعٌ عَلِيْمٌ
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu.
Dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 268)
Sesungguhnya menteror dan menciptakan rasa takut, bukanlah akhlak umat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
مَنْ حَمَلَ عَلَيْنَا السِّلاَحَ فَلَيْسَ مِنَّا
Barangsiapa yang membawa senjata untuk memerangi kami, maka ia bukanlah golongan kami. (HR. Muttafaqun ‘alaih)
Syaikh Abul ‘Ala Al Mubarkafuri Rahimahullah menjelaskan:
ومعنى الحديث حمل السلاح على المسلمين لقتالهم به بغير حق لما في ذلك من تخويفهم وأدخال الرعب عليهم
Makna hadis ini adalah menghunuskan senjata kepada kaum muslimin untuk memerangi mereka dengan tanpa alasan yang dibenarkan, sebab pada perbuatan itu membuat takut kaum muslimin dan menyusupkan teror/intimidasi dalam diri mereka. (Tuhfah Al Ahwadzi, 5/22)
Zaman ini, meneror, mengintimidasi, membuat panik, bukan hanya dengan senjata.. tapi juga dengan menciptakan kepanikan, berita-berita bohong, menakut-nakuti kaum muslimin dengan membesar-besarkan kekuatan musuhnya, serta prediksi karbitan yang membuat orang takut dan lupa kepada Tuhannya.
Semoga Allah Ta’ala menjaga Islam dan kaum muslimin, dan menjaga negeri ini untuk menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Wallahu Waliyyut Taufiq.[ind]