LIFESTYLE orang Korea sering dijadikan rujukan oleh masyarakat dunia, tidak hanya tentang fashion bahkan tubuh kurus dan ideal mereka menjadi idaman, terutama cewek korea.
Tentang tubuh mereka yang rata-rata ideal bahkan underweight ini tidak serta merta karena orang-orang Korea memiliki pola diet yang ketat. Meskipun Korea terkenal dengan oprasi plastik, namun sejatinya tubuh idaman mereka itu lebih banyak terbentuk dari rutinitas sehari-hari mereka.
Baca Juga: Hijab Friendly, 5 Daily Outfit Aktris Jung So Min
Tips Miliki Tubuh Idaman Seperti Cewek Korea
Yulia Baltschun, seorang spesialis diet dan fitnes, menceritakan pengalamannya saat melakukan obsevasi langsung ke Korea tentang rahasia bentuk tubuh mereka yang cenderung ideal dan kurus itu:
1. Warisan sel lemak dari nenek moyang
Keluarga korea sangat menjaga anaknya agar tidak kelebihan berat badan sejak mereka masih kecil. Memiliki anak dengan tubuh overweight bagi keluarga korea adalah sebuah aib.
Selain itu, anak yang saat kecilnya memiliki tubuh gemuk atau overweight adalah mereka yang terlalu banyak mengonsumsi makanan tidak sehat sehingga mengoleksi terlalu banyak sel lemak.
Ketika dewasa hal ini dapat menyebabkan mereka lebih mudah mengalami obesitas.
Ini adalah pola pikir yang diwariskan turun temurun dari keluarga korea. Tidak seperti di Indonesia yang menganggap anak yang gemuk adalah anak yang sehat.
2. Membakar kalori tidak pakai niat
Transportasi umum di korea selatan sangatlah nyaman dan cepat, hal ini yang menyebabkan mereka tanpa sadar membakar kalori tubuhnya dengan sering berjalan menuju tempat pemberhentian transportasi umum.
Walaupun sekali jalan mereka tidak membutuhkan waktu banyak, namun mereka melakukannya berulang kali, mulai dari berjalan dari rumah ke halte, dari halte ke subway, dari subway ke kantor.
Saat jam makan siang mereka memilih berjalan kaki ke tempat makan siang di sekitar kantor, demikian pula saat pulang kerja mereka kembali lagi ke rumah menggunakan kendaraan umum, yang mau tidak mau tetap harus berjalan kaki beberapa kali lagi.
Ini belum termasuk perjalanan mereka ke tempat-tempat lain dalam sehari.
Fasilitas yang diberikan oleh pemerintah korea untuk pejalan kaki juga sangat nyaman. Jalur pedestrian atau trotoar yang disediakan sangat lebar, bahkan di beberapa daerah trotoar lebih besar dari jalan kendaraan.
3. Pola makan yang cenderung seimbang
Dari segi kalori antara orang Korea dan Indonesia tidak jauh berbeda, namun untuk makrogizi lumayan berbeda.
Secara umum, sarapan orang Korea terdiri dari 50 persen serat, 30 persen protein, dan 20 persen karbohidrat dengan metode memasaknya lebih banyak direbus. Mereka juga jarang sekali minum-minuman bergula tinggi, seperti kopi atau teh tanpa gula.
Sedangkan makan siang mereka bervariasi, namun secara general terdiri dari 50 persen serat, 20-30 persen protein, dan 20-30 persen karbohidrat.
Saat makan malam, mereka lebih sering makan barbeque. Secara general makan malam mereka terdiri dari 30 persen serat, 50-60 persen protein dan 10-20 persen karbohidrat.
Jadi jika dirangkum pola makan orang Korea didominasi dengan makanan tinggi serat, selalu ada makanan berprobiotik, metode memasak lebih banyak direbus, cederung rendah lemak jenuh, dan karbohidrat (nasi putih) tidak sebanyak orang Indonesia.
Nasi putih yang mereka konsumsi juga dibarengi dengan makanan tinggi serat sehingga karbohidrat simpleks yang masuk ke sistem pencernaan mereka akan menjadi karbohidrat kompleks.
4. Tempat makannya menyediakan minuman gratis.
Rata-rata restoran Korea selalu memberikan minuman gratis dengan nol kalori seperti air mineral ataupun teh herbal.
Mereka terbiasa minum minuman yang tidak berkalori setelah makan, tidak seperti di Indonesia yang sering mengonsumsi gula dari minuman, seperti es teh manis, jus jeruk manis dan lain-lain.
Demikan, coffe shop di Korea juga tidak menyediakan gula.
5. Produk kemasan di market Korea
Meskipun kulkas di supermarket atau minimarket di Korea juga menyediakan minuman kemasan yang mengandung kalori namun jumlahnya tidak mendominasi. Lebih banyak minuman yang rendah kalori bahkan nol kalori.
Tiap kemasan minuman berkalori di Korea tertulis jumlah kalorinya di bagian yang mudah terlihat. Ini menunjukkan bahwa orang Korea cenderung memeriksa jumlah kalori setiap hendak membeli minuman.
Sahabat Muslim menjaga tubuh tetap ideal ternyata butuh pembiasaan, bukan dengan diet ekstrim. Selain itu, bekerjasama menciptakan lingkungan yang sehat juga penting ya. [Ln]