SUAMI setelah akad nikah maka berkewajiban melaksanakan peran sebagai pemimpin (imam) bagi keluarga dan bertanggung jawab atas kebaikan lahir batin istri serta kehormatan dan kesuciannya, juga kesematannya di dunia dan di akhirat. Karena itu, istri dalam beberapa hal harus minta izin kepada suami, yaitu:
1. Meminta izin saat akan keluar rumah untuk suatu keperluan kecuali darurat atau karena kewajiban syar’i. Begitulah hukum yang ditetapkan oleh para fuqoha sesuai sabda Rasulullah SAW:
إذا استأذنَكم نساؤكم بالليلِ إلى المسجدِ فأذَنوا لهنَّ وبيوتُهنَّ خيرٌ لهنَّ
“Apabila istri-istri kalian minta izin ke masjid di malam hari maka berilah izin kepada mereka dan rumah mereka lebih baik bagi mereka” (HR. Abu Daud dan Ahmad)
Baca Juga: Suami Dimakruhkan Pulang dari Safar Tengah Malam
Kapan Istri Harus Minta Izin kepada Suami?
View this post on Instagram
2. Meminta izin saat akan melakukan puasa sunnah, sehingga jika suami membutuhkan hubungan intim maka puasa sunnahnya harus dibatalkan karena yang wajib hukumnya harus diutamakan dari yang sunnah. Rasulullah SAW bersabda:
لا يحل لامرأة أن تصوم وزوجها شاهد إلا بإذنه
“Tidak halal bagi seorang istri berpuasa saat ada suaminya, kecuali jika sudah mendapat izinnya.” (Muttafaq ‘alaihi)
3. Meminta izin ketika akan menggunakan harta /uang suami diluar nafkah yang sudah diterimanya. Rasulullah bersabda:
لا يجوز لامرأةٍ عطيةٌ إلا بإذن زوجها
“Tidak boleh bagi seorang wanita memberikan sesuatu kecuali dengan seizin suaminya.” (HR Ahmad)
4. Meminta izin ketika akan menerima tamu di dalam rumahnya.
Sehingga tidak boleh memasukkan tamu yang tidak diizinkan oleh suami ke dalam rumahnya. Rasulullah bersabda:
ولا تأذن في بيته إلا بإذنه
“Dan istri tidak boleh mengizinkan orang lain masuk ke rumahnya kecuali dengan izin suaminya.” (Muttafaq ‘alaihi)
Catatan Ustazah Dr. Aan Rohanah Lc., M.Ag di akun instagramnya @aanrohanah_16. Ustazah Aan Rohanah adalah perempuan yang Peduli Keluarga dan Pendidikan Anak. [Ln]