Menampilkan solidaritas dengan komunitas Muslim Philadelphia setelah otoritas transportasi kota menyetujui iklan anti-Islam, puluhan pemimpin agama ikut ambil bagian dalam unjuk rasa yang bertujuan mengirim pesan cinta kepada kelompok agama minoritas.
“Kita harus berbicara menentang kebencian,” ujar Bilal Qayyum, yang masuk Islam 45 tahun yang lalu, seperti dikutip oleh CBS pada hari Selasa, 31 Maret.
“Tidak akan membantu kota jika kita memisahkan orang dengan agama dan ras. Makanya untuk itu, kita harus datang bersama-sama.”
Qayyum berbicara selama aksi lintas iman Selasa lalu yang dihadiri oleh sejumlah orang Kristen, Yahudi, dan Muslim yang memprotes iklan bus anti-Islam yang menghubungkan Adolf Hitler dengan Islam.
Diluncurkan oleh American Freedom Defense Initiative (AFDI), iklan bus menampilkan gambar pertemuan Adolf Hitler dengan mufti agung Palestina Al-Quds (Yerusalem) Haji Amin al-Husseini, disertai kalimat: “Kebencian Islam terhadap Yahudi: Ada dalam Al-Quran.”
Berdasarkan ketentuan dari kontrak iklan senilai 30.000 dolar, kampanye Islamofobia akan menampilkan iklan ofensif selama sebulan d 84 bus publik.
Demonstran dari berbagai agama bergabung dengan pejabat kota seperti Walikota Michael Nutter yang mengatakan kepada kerumunan massa: “Philadelphia adalah kota harapan.”
Kampanye bus anti-Islam di Philadelphia bukanlah yang pertama di Amerika Serikat.
Sebuah kampanye serupa diluncurkan di San Francisco Januari lalu oleh blogger anti-Islam, Pamela Geller.
Kampanye lain diluncurkan oleh group pro-Israel September lalu dengan menempatkan iklan anti Islam di bus New York dan stasiun kereta bawah tanah.[af/onislam]