• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 14 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Raja’ bin Haiwah, Guru Spiritual Khalifah Umar bin Abdul Aziz

27/10/2025
in Kisah, Unggulan
Raja' bin Haiwah, Guru Spiritual Khalifah Umar bin Abdul Aziz

Raja' bin Haiwah, Guru Spiritual Khalifah Umar bin Abdul Aziz (foto: pixabay)

129
SHARES
993
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

IMAM Raja’ bin Haiwah adalah guru spiritual Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang terkenal. Sosoknya dijelaskan oleh K.H. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc. sebagai berikut.

Abu al-Miqdam Raja’ bin Haiwah bin Jarwal al-Kindi. Lahir di Baisan, Palestina. Penduduk Baisan saat itu masih beragama Kristen. Ia lahir dari bapak dan ibu yang beragama Kristen.

Setelah Umar bin Khatab radhiyallahu anhu membebaskan Palestina dan menyampaikan pidatonya di hadapan masyarakat, orang tua Raja’ bin Haiwah dan keluarganya masuk Islam, termasuk Raja’ bin Haiwah.

Saat itu, usianya masih 15 tahun.

Setelah masuk Islam, Raja’ bin Haiwah belajar kepada seorang sahabat mulia, Mu’adz bin Jabal radhiyallahu anhu hingga memahami ajaran Islam dan meriwayatkan hadis dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu anhu, Abu Darda’ radhiyallahu anhu dan Ubadah bin Shamit radhiyallahu anhu.

Raja’ bin Haiwah seorang arsitek yang membangun kubah Shakhrah Masjidil Aqsha, salah seorang syaikh (tokoh ulama) dan ahli fikih negeri Syam.

Akrab dengan para khalifah Bani Umaiyah, khususnya Umar bin Abdul Aziz hingga menjadi guru spiritual dan penasihatnya yang paling dekat.

Ia menjadi menteri dan penasihat pada masa khilafah Abdul Malik bin Marwan, Sulaiman bin Abdul Malik dan Umar bin Abdul Aziz.

Setelah Umar bin Abdul Aziz wafat, Raja’ bin Haiwah menjauhkan diri dari para khalifah sesudahnya.

Baca Juga: Kisah Umar bin Abdul Aziz Mengurus Pagar Rumah yang Pendek

Raja’ bin Haiwah, Guru Spiritual Khalifah Umar bin Abdul Aziz

Ia seorang perawi hadits yang terpercaya (tsiqah). Perawi yang meriwayatkan hadis darinya, di antaranya Makhul dan az-Zuhri.

Raja’ bin Haiwah punya jasa besar bagi kaum muslimin. Karena punya peran besar dan utama dalam proses terpilihnya Umar bin Abdul Aziz sebagai Khalifah pada masa pemerintahan Bani Umaiyah.

Seorang khalifah yang saleh dan adil. Karena itu, Raja’ bin Haiwah sangat dicintai kaum muslimin khususnya di kalangan orang-orang saleh.

Raja’ bin Haiwah bertutur: Ketika Khalifah Sulaiman sakit, Umar melihatku keluar masuk di ‘pendopo’ lalu berkata:

‘Aku ingatkan kamu kepada Allah dan Islam. Jangan sampai kamu menyebut namaku kepada Amirul Mukminin atau mengusulkan namaku kepadanya jika dia meminta pendapatmu. Demi Allah, saya tidak kuat menerima urusan ini’.

Aku pun membentaknya seraya berkata: ‘Sungguh kamu sangat berambisi terhadap khilafah. Apakah kamu menginginkan aku untuk mengusulkanmu kepadanya?’. Umar pun merasa malu.

Kemudian aku masuk menemui Sulaiman lalu dia bertanya: ‘Siapa menurut pendapatmu yang layak menerima urusan ini?’

Aku menjawab: ‘Takutlah kepada Allah. Kamu pasti datang kepada-Nya dan akan ditanya tentang urusan ini dan apa yang pernah kamu lakukan’.

Sulaiman bertanya: ‘Lalu siapa?’ Aku jawab: ‘Umar bin Abdul Aziz’.

Pada hari Jumat, Sulaiman bin Abdul Malik memakai pakaian hijau lalu melihat di kaca seraya berkata: Demi Allah, saya raja yang masih muda!

Kemudian, ia keluar untuk shalat bersama orang-orang dan tidak kembali lagi hingga jatuh sakit. Ketika sakitnya makin berat, ia menulis surat penetapan putra mahkota untuk putranya, Ayub yang masih kecil.

Aku (Raja’ bin Haiwah) berkata: ‘Apa yang kamu lakukan wahai Amirul Mukminin. Di antara hal yang akan melindungi seorang khalifah di kuburnya adalah menunjuk pengganti yang saleh’.

Sulaiman berkata: ‘Hanya surat yang berisi minta pilihan kepada Allah tetapi belum menjadi keputusan’.

Dua hari setelah itu, Sulaiman merobeknya kemudian memanggilku lalu berkata:

Bagaimana pendapatmu jika aku menunjuk Dawud bin Sulaiman?’ Aku jawab: Dia ada di Konstantinopel sedangkan kamu tidak tahu apakah dia masih hidup atau sudah mati.

Sulaiman berkata: Wahai Raja’, siapa menurutmu? Aku jawab: Terserah pendapat Amirul Mukminin, saya ingin tahu siapa yang disebutkan.

Kemudian Sulaiman bertanya: Bagaimana pendapatmu tentang Umar bin Abdul Aziz?

Aku jawab: Demi Allah, saya mengetahuinya seorang muslim yang baik dan utama.

Sulaiman: ‘Demi Allah, dia memang baik. Jika aku mengangkatnya dan aku tidak mengangkat salah seorang anak Abdul Malik bin Marwan pasti akan terjadi fitnah dan mereka tidak akan membiarkannya memimpin mereka, kecuali jika aku mengangkat seseorang sesudahnya’.

Yazid bin Abdul Malik saat itu tidak ada di tempat.

Raja’: Kalau begitu tunjuklah Yazid bin Abdul Malik sesudahnya, jika hal itu bisa menenangkan dan membuat mereka ridha.

Kemudian Sulaiman menulis surat keputusannya:

“Bismillahirrahmanirrahim. Ini adalah surat keputusan dari hamba Allah, Sulaiman Amirul Mukminin kepada Umar bin Abdul Aziz.

Sesungguhnya saya telah mengangkatnya menjadi Khalifah sesudahku sedangkan sesudahnya Yazid bin Abdul Malik.

Maka dengarkanlah dia dan taatlah kepadanya. Takutlah kalian kepada Allah dan janganlah kalian berselisih pendapat”.

Setelah distempel, surat dikirim kepada kepala kepolisian, Ka’ab bin Jabir. Sulaiman memerintahkan agar anggota keluarganya dikumpulkan semuanya.

Setelah mereka berkumpul, Sulaiman berkata kepada Raja’:

‘Bawa suratku ini kepada mereka lalu beritahukan kepada mereka bahwa itu adalah suratku, dan perintahkan mereka untuk membai’at orang yang aku angkat’.

Kemudian Raja’ bin Haiwah pun melakukannya lalu mereka berkata: Kami mendengar dan taat kepada orang yang ditetapkan di dalam surat keputusan tersebut.

Akhirnya mereka pun satu demi satu membai’at Umar bin Abdul Aziz.

Demikianlah ulama dan menteri yang saleh ini telah memberi contoh bagaimana menjadi “bithanah” (pembisik) yang baik bagi seorang kepala negara atau pemimpin tertinggi hingga sang pemimpin bisa mengambil keputusan dan kebijakan yang baik bagi Islam dan kaum Muslimin.

Kisah Raja’ bin Haiwah ini juga memberikan gambaran bagaimana generasi salaf yang saleh (generasi tabi’in) tidak menjauhi politik tetapi aktif di dalamnya dengan mengisi, mengarahkan dan mewarnainya dengan nilai-nilai Islam.[ind]

Sumber: https://t.me/robbanimediatama

Tags: bani umayyahGuru Spiritual Khalifah Umar bin Abdul AzizRaja' bin HaiwahUmar bin abdul aziz
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Membangun Kepribadian Muslimah Di Kehidupan Sosial

Next Post

Mengenal 7 Problematika Keluarga bersama Salimah Tulungagung

Next Post
Mengenal 7 Problematika Keluarga bersama Salimah Tulungagung

Mengenal 7 Problematika Keluarga bersama Salimah Tulungagung

Olahraga Lari jadi Pilihan Terbaik Bagi Pemula

Olahraga Lari jadi Pilihan Terbaik Bagi Pemula

Tak Hanya Pisang, Ini Dia Makanan Tinggi Kalium Lainnya

Tak Hanya Pisang, Ini Dia Makanan Tinggi Kalium Lainnya

  • Kafe Sastra Balai Pustaka, Tempat Artis Nongkrong untuk Membaca

    179 shares
    Share 72 Tweet 45
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7711 shares
    Share 3084 Tweet 1928
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3275 shares
    Share 1310 Tweet 819
  • Pimpinan Daerah Salimah Kabupaten Kudus Lantik Pengurus Periode 2025–2030

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Keragaman Modest Wear dengan Wastra dan Konsep Sustainability di Panggung SPOTLIGHT Indonesia 2023 Culture: Then and Now

    95 shares
    Share 38 Tweet 24
  • KNPK Indonesia Selenggarakan International Discussion Forum on Families (IDDF) 2025

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Heboh WO Ayu Puspita yang Bikin Horor Hari Bahagia

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1611 shares
    Share 644 Tweet 403
  • 7 Akun Instagram Influencer Dakwah yang Bikin Kita Nggak Ketinggalan Berita Terkini

    724 shares
    Share 290 Tweet 181
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5193 shares
    Share 2077 Tweet 1298
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga