HAL kecil memang kurang terlihat dan disepelekan. Tapi sesuatu yang besar biasanya bermula dari yang kecil.
Umumnya kita lebih memperhatikan yang besar. Seperti, bisnis besar, keuntungan besar, cita-cita besar, rumah besar, karir besar, dan lainnya.
Karena itulah orang lebih terbiasa ‘berjalan’ mendongak daripada menunduk. Ia lebih tertarik mencari-cari yang besar daripada menatap yang kecil. Dan yang kecil itu biasanya ada di bawah.
Profesi yang dianggap ‘kecil’ misalnya pembantu rumah tangga. Hampir semua mereka mungkin tidak mau melampirkan biodata diri dengan mencantumkan profesi sebagai pembantu rumah tangga.
Begitu pun sang majikan, tidak begitu peduli dengan sosok yang menjadi pembantu rumah tangganya. Paling maksimal yang ia tahu hanya namanya.
Kalau ditanya, di mana alamat kampung pembantu rumah tangga Anda, pendidikan terakhirnya, hobinya, hafalan Qurannya, keluarganya; mungkin semua seperti ‘gelap’ saja.
Kenapa? Karena hal kecil dirasakan tak perlu untuk diperhatikan. Yang penting, mereka bekerja dengan baik.
Baru profesi itu dirasakan besar ketika momen pulang kampung massal terjadi. Mungkin di saat Lebaran. Barulah disadari, ternyata profesi pembantu rumah hal besar.
Hal yang sama juga pada profesi-profesi lain yang sejenis. Seperti, tukang sampah, tukang kebun, penyapu jalanan, dan lainnya.
Mereka seperti baut-baut kecil di sebuah kapal besar. Kalau baut-baut kecil itu rusak atau terlepas, kapal besar pun bisa tenggelam.
Allah subhanahu wata’ala menciptakan semut dengan berbagai variannya. Sungguh pun bervariasi, tetap saja yang namanya semut itu kecil.
Tugas semut terlihat sangat sederhana. Yaitu, mengurai dan ‘membereskan’ sisa-sisa yang tertinggal. Tapi bayangkan, apa jadinya wajah bumi ini jika begitu banyak ‘barang sisa’ yang menumpuk.
Begitu pun dalam dunia kita masing-masing. Di tempat kerja, di rumah, di masyarakat, dan lainnya. Selalu ada hal kecil atau sosok-sosok kecil yang tidak begitu menjadi perhatian.
Hal kecil misalnya tempat sampah, tempat meletakkan sepatu dan sandal, keset, hiasan bunga, dan lainnya. Begitu pun dengan sosok-sosok yang dianggap ‘kecil’.
Ubahlah mindset kita bahwa hal yang kita anggap kecil itu, terlebih lagi menyangkut sosok manusia, adalah juga hal besar.
Perlakukan mereka sebagai manusia yang terhormat, terlebih lagi karena keimanan dan keislaman mereka.
Telitilah untuk proporsional di segala hal, meskipun hal itu urusan kecil seperti kebersihan, kerapihan, dan keindahan tadi.
“…Dan kalian menganggapnya remeh (hal kecil), padahal dalam pandangan Allah itu soal besar.” (QS. An-Nur: 15) [Mh]