JANGAN sampai harta itu membinasakanmu seperti halnya kisah Qarun. Dia menjadi contoh seseorang yang binasa karena harta. Oleh sebab itu, mari kira bijak memandang harta.
Baca Juga: Macam-macam Sedekah tanpa Harta
Jangan sampai Harta itu Membinasakanmu
Asy-Syaikh Abu Muhammad Shalah Kantusy hafizhahullah berkata,
قال الله عز و جل ( إن قارون كان من قوم موسى فبغى عليهم ) كان إسرائيليا و لم يكن قبطيا و لا فرعونيا كان من قوم موسى فأغناه الله جل و علا و فتح عليه من النعم ما كان سببا في هلاكه ولذلك الغالب على ذي الأموال الطغيان إلا من عصم الله ووقاه شر نفسه و شر المال الذي أوتي. نعم معاشر المسلمين فما أحوجنا أن تأمل و أن نفكر مليا الحال الذي أعيشه هل هو خير لي أو شر لي تأملوا في الآية و تبصروا فيها ( و لو بسط الله الرزق لعباده لبغوا في الأرض و لكن ينزل بقدر ما يشاء، إنه بعباده خبير بصير )
“Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
‘Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka dia melampaui batas terhadap mereka.’ (al-Qashas: 76).
Karun ini seorang dari Bani Israil, dia bukan dari golongan Kibti dan bukan pula dari golongan Firaun.
Dia termasuk dari kaum Musa. Allah Jalla wa ‘Ala berikan kecukupan kepadanya dan membuka pintu-pintu kenikmatan untuknya yang hal itu menjadi sebab kebinasaannya.
Oleh karena itu, secara umum orang yang berharta itu bertindak sewenang-wenang kecuali orang yang Allah jaga dan lindungi dari kejelekan dirinya dan harta yang diberikan kepadanya.
Wahai kaum muslimin! Alangkah butuhnya kita untuk memperhatikan dan berpikir dengan cermat keadaan ini; kehidupan yang aku hidup sekarang ini apakah kebaikan bagiku atau kejelekan. Perhatikan ayat berikut,
‘Jika Allah membentangkan rezeki terhadap hamba-hamba-Nya, tentu mereka akan melampaui batas di muka bumi ini. Tetapi, Allah menempatkan sesuai dengan kadar yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui dan Melihat terhadap hamba-hamba-Nya.’ (asy-Syura: 27).”
[Cms]
Alih bahasa:
Abu Fudhail Abdurrahman ibnu Umar غفر الرحمن له.
https://t.me/alfudhail