CARA bertaubat dari dosa jariyah. Seperti diketahui, dosa jariyah itu adalah dosa yang terus mengalir setelah kematian. Oleh sebab itu, sangat rugi jika kita mati membawa dosa jariyah.
Baca Juga: Cara Bertaubat dari Dosa Ghibah
Cara Bertaubat dari Dosa Jariyah
Contohnya, pernah share video porno, itu tersebar setelah kamatiannya dan ia belum bertaubat
Pernah share foto membuka aurat di media sosial dan tersebar serta dilihat oleh laki-laki
Pernah mengajarkan keburukan dan memberi contoh, ia belum bertaubat dan belum memperbaiki dan membenarkan ajaran yang tersebar tersebut.
Jika ia bertaubat dan ikhlas, berusaha menghilangkan dosa yang yang ia ajarkan dan ia sebar, akan diampuni oleh Allah
Berikut beberapa dalil adanya dosa jariyah
Sebagaimana ada amal jariyah maka ada juga dosa jariyah sebagaimana dalam hadite berikut:
“Barangsiapa yang mencontohkan melakukan suatu perbuatan yang buruk, maka baginya dosanya dan dosa orang yang melakukan sesudahnya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.” (HR. Muslim no.1017)
Demikian juga Allah berfirman bahwa orang yang mengajarkan atau mencontohkan perbuatan dosa, ia akan menanggung dosa orang yang mengikutinya.
“Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada Hari Kiamat, dan memikul dosa-dosa orang yang mereka sesatkan, yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan). (QS. an-Nahl: 25)
Menanggung Dosa Orang lain
Mujahid menafsirkan ayat ini, beliau berkata:
“Mereka menanggung dosa mereka sendiri dan dosa orang lain yang mengikuti mereka.
Mereka sama sekali tidak diberi keringanan azab karena dosa orang yang mengikutinya.” (Tafsir Ibn Katsir, 4/566
Kehidupan kita di dunia ini pasti akan memberikan dampak setelah kita mati dan meninggalkan jejak kebaikan atau keburukan. Dampak inilah yang dimaksud dalam ayat:
ﺇِﻧَّﺎ ﻧَﺤْﻦُ ﻧُﺤْﻴِﻲ ﺍﻟْﻤَﻮْﺗَﻰ ﻭَﻧَﻜْﺘُﺐُ ﻣَﺎ ﻗَﺪَّﻣُﻮﺍ ﻭَﺁﺛَﺎﺭَﻫُﻢْ ﻭَﻛُﻞَّ ﺷَﻲْﺀٍ ﺃَﺣْﺼَﻴْﻨَﺎﻩُ ﻓِﻲ ﺇِﻣَﺎﻡٍ ﻣُﺒِﻴﻦٍ
“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati, dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan, dan bekas-bekas (dampak) yang mereka tinggalkan.
Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yasin: 12)
Jadi, penting untuk kita bertaubat dari dosa jariyah. Berikut caranya.
1. Bersungguh-sungguh dalam bertaubat
2. Jika sudah menyebarkan kejelekan, berusahalah menghilangkannya dan mencari agar dihapus.
3. Jika sudah mengajarkan, berusahalah untuk memperbaiki dan menyebarkan koreksi dari kesalahan yang ia sebar.
4. Jika sudah bertaubat, maka sudah tidak ada dosa lagi. Dalam hadits:
ﺍﻟﺘﺎﺋﺐ ﻣﻦ ﺍﻟﺬﻧﺐ ﻛﻤﻦ ﻻﺫﻧﺐ ﻟﻪ
“Orang yang telah bertaubat dari dosa-dosanya (dengan sungguh-sungguh) adalah seperti orang yang tidak punya dosa.” (HR Ibnu Majah no. 4250, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah)
5. Jika sudah berusaha mencari, tapi yang kita sebarkan tidak ditemukan, semoga ini dimaafkan karena sudah di luar kemampuan kita.
Allah berfirman,
ﻻَ ﻳُﻜَﻠِّﻒُ ﺍﻟﻠّﻪُ ﻧَﻔْﺴًﺎ ﺇِﻻَّ ﻭُﺳْﻌَﻬَﺎ
“Allah tidak membebani jiwa kecuali sesuai dengan kemampuannya.” (Al-Baqarah ayat 286)
Demikian semoga bermanfaat. [Cms]
Sumber :
Penyusun: Dr Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com