ChanelMuslim.com– Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) telah menyalurkan lebih dari Rp 13 Miliar atau sekitar 1 juta USD bantuan rakyat Indonesia pada Ramadhan Projects 1438 – 2017 ini, untuk rakyat Palestina. Demikian disampaikan Ketua Umum KNRP Suripto, di sela-sela perjalanan penyaluran kemanusiaannya, dari Lebanon ke Turki, sebelum kembali ke Indonesia, pada Sabtu (24/6/2017) lusa dini hari.
Menurut Suripto, KNRP sendiri melakukan penyaluran program kemanusiaan di Ramadhan ini, berkunjung ke dua negara yang berada pengungsi Palestina, antara lain Lebanon pada 18 sampai 21 Juni 2017, dan di Turki pada 21 sampai 24 Juni 2017.
“Rencana masuk ke Suriah masih terkendala masalah non teknis, jadi ditunda sampai dengan penyaluran kemanusiaan berikutnya, namun kami sudah titipkan bantuan rakyat Indonesia ini kepada mitra penyaluran kami di Lebanon dan Turki,” papar Suripto, Kamis (22/6/2017) di Istanbul, Turki.
Sementara itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) KNRP Suhartono, menjelaskan rinci Ramadhan Projects 1438 H kali ini, dirinya menyampaikan, dari total penyaluran lebih dari Rp 13 Miliar ini, diberikan untuk program-program yang sudah dikampanyekan sebelumnya di awal Ramadhan, antara lain, Buka Puasa, Paket Sembako, Paket Sayuran dan Buah-buahan, Hadiah Lebaran, Pakaian Hari Raya Lebaran, Bingkisan Hari Raya, Santunan Keluarga Fakir Miskin dan Ibu Anak Yatim, Beasiswa Pendidikan, Santunan Para Penghafal Al-Quran, Pengadaan Sumber Air Bersih di Al-Aqsha dan Kamp Pengungsi Palestina serta Penerangan Masjid.
“Semua lokasi penyaluran diantaranya, di Jalur Gaza, Kota Al-Quds, Turki, Lebanon, Suriah dan Indonesia, tidak lupa mereka selalu menyampaikan, Terima Kasih Dermawan Indonesia,” jelas pria yang akrab disapa Bang Tono ini.
Suhartono juga menjelaskan, selain penyaluran melalui mitra penyaluran KNRP yang berada di Lebanon dan Turki, KNRP juga menyalurkan bantuan langsung ke pengungsi Palestina dengan membawa perwakilan KNRP wilayah untuk menyaksikan langsung proses penyalurannya. Dari KNRP Nusa Tenggara Barat diwakilkan Tuan Guru Haji Achmad Muchlis, KNRP Jawa Barat diwakilkan Sumarli dari Bogor, KNRP Lampung oleh Cucu Mulyono dari Bandar Lampung, KNRP Kalimantan Timur oleh Suwoto dari Berau dan KNRP Banten diwakilkan oleh Ketua KNRP Serang, Juheni Rois. Dari KNRP Pusat sendiri juga turut hadir, Bendahara Umum Caca Cahayaningrat dan Ketua Bidang Humas KNRP Zakaria.
“Perwakilan wilayah dapat menyaksikan langsung penderitaan pengungsi Palestina di Lebanon dan Turki, bahkan ada diantara perwakilan KNRP wilayah membawakan langsung cincin, gelang emas dan jam tangan dari para donatur di Indonesia, untuk diserahkan kepada rakyat Palestina di pengungsian, ini yang membuat mereka terharu baik yang memberi dan yang menerima,” sambung pria alumnus Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir ini.
Masih menurut Suhartono, KNRP dalam misi kemanusiaannya di Lebanon mengunjungi secara resmi beberapa tempat penting, diantaranya Daarul Iftaa’ (Dewan Fatwa) yang diterima langsung Sekjen-nya DR. Amin al-Kurdi dan Kantor Tabung Zakat Lebanon yang dipimpin DR. Zuhair. Kemudian, mengakhiri misi kemanusiaannya, KNRP pada Rabu (21/6/2017) pagi waktu setempat, menyempatkan untuk silaturahim, bertemu Duta Besar Republik Indonesia Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Lebanon, Achmad Chozin Chumaidy di Beirut. Dubes RI Lebanon, tentunya akan mendukung kegiatan KNRP di Lebanon seoptimal mungkin.
“Sambutan hangat dari Pak Dubes, membuat kami semakin yakin dan semangat dalam proses penyaluran untuk pengungsi Palestina di Lebanon khususnya, yang sampai saat ini jumlah pengungsinya sudah mencapai lebih dari 5 generasi,” tutup Suhartono mengakhiri.
Diketahui, dalam penyaluran program kemanusiaannya, KNRP bekerjasama dengan, HARD (Human Association for Relief and Development), Takaful For Child Welfare, Ghirass, Quranic Center Asy Syathibi, Rumah Tahfidz Qiblatul Ulaa, dan Shilah for Women and Children Empowerment yang berada di Lebanon, Darul Quran was Sunnah di Jalur Gaza, sementara di Turki, ada Hayat Yolu, Sebil dan Mirasimiz, yang kesemuanya untuk rakyat Palestina dan pengungsi yang berada di luar Palestina. (Mh/ilham)