ChanelMuslim.com – Bersama komunitas Gerak Bareng, warga Simprug Golf 2, kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Ahad malam (11/06) menggelar acara refleksi setahun kejadian bencana kebakaran yang terjadi di tempat tersebut pada awal Juli 2016. Acara ini sekaligus pengukuhan kampung Simprug Golf 2 sebagai Kampung Gerak Bareng.
Acara yang dihadiri oleh hampir seluruh warga Simprug Golf 2 ini dilaksanakan sekitar pukul 20.30 Wib, selepas sholat Tarawih. Terlihat antusiasme warga untuk menghadiri acara ini. Terlihat, banyak warga yang masih memakai peci dan sarung, selepas dari sholat Tarawih langsung hadir di acara. Begitu pula ibu-ibu dan anak-anak yang tampak memadati lokasi acara ini.
Selain syukuran, acara ini disisi dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an yang dilantunkan oleh anak-anak di atas panggung kecil dan sederhana.
Selain itu, acara ini juga diisi dengan nonton bareng, pemutaran film dokumenter kejadian bencana kebakaran yang terjadi di Simprug tahun lalu. Ketika pemutaran film, tampak raut muka kesedihan dan keharuan dari wajah-wajah warga. Tidak sedikit pula warga yang meneteskan air mata.
Memang, kejadian kebakaran setahun yang lalu masih menyisakan kisah pilu bagi warga. Kebakaran hebat yang menghanguskan seluruh wilayah tersebut seolah menjadi bagian dari kisah sedih perjalanan hidup warga Simprug Golf 2. Lebih dari 500 orang kehilangan tempat tinggal. Bencana yang terjadi 3 hari menjelang hari raya Idul Fitri tersebut menjadi bagian kisah sedih dari hidup warga, menjadi catatan khusus bagi warga, yang terpaksa merayakan lebaran di bawah tenda-tenda pengungsian.
Saat itu, belum lagi kering air mata mereka karena kebakaran, datang lagi ancaman penggusuran dari penguasa. Setelah lebaran, muncul intimidasi dari Pemprov DKI yang menginginkan mereka pindah dari tempat yang telah puluhan tahun mereka tempati. Melalui perintah Walikota Jakarta Selatan, warga kampung Simprug Golf 2 dilarang membangun kembali rumah-rumah mereka yang telah luluh lantak. Warga kampung Simprug akan direlokasi ke rumah susun, dengan alasan wilayah tersebut akan digunakan untuk pelebaran jalan. Kabar ini laksana garam yang ditaburkan ke hati warga yang tengah luka oleh penguasa, perih! Tentu saja hal ini membawa duka yang semakin dalam kepada warga.
Namun, meski menyisakan cerita sedih, ujian berturut-turut ini tidak pernah menyurutkan kekuatan masyarakatnya untuk bangkit. 11 bulan pasca kebakaran, kampung Simprug Golf 2 telah berubah. Kampung Simprug yang dulu terkenal gelap dan bikin ‘ngeri’ bagi siapapun yang melaluinya sebelum terjadinya kebakaran, kini telah menjadi kampung yang terang dan ramah. Kampung Simprug yang tahun kemarin luluh-lantak hanya tersisa puing-puing akibat kebakaran, saat ini telah berubah menjadi kampung dengan hunian yang terbangun rapi dan asri.
Pun begitu dengan ancaman relokasi dan penggusuran dari penguasa berhasil dimediasi oleh komunitas Gerak Bareng bersama DPRD DKI Jakarta untuk melobi pemerintah daerah dengan memberikan jaminan bahwa kampung Simprug akan terbangun dan tertata rapi.
Menurut founder Komunitas Gerak Bareng, Ahmad Zaki, Kekompakan warga menjadi kuncinya. Seluruh warga sepakat tidak mau direlokasi. Tidak ada satu orang pun warga Simprug yang setuju untuk pindah dari kampung halaman mereka ke rumah susun. Juga, bagaimanan kekompakan warga bergotong royong bersama, bahu-membahu membangun kembali kampung Simprug pasca bencana.
“Selain atas ridlo Alloh Subhanahu wa ta’ala, bangkitnya kampung Simprug Golf 2 ini pasca kebakaran hebat dan ancaman penggusuran pasca bencana kebakaran tahun lalu, juga karena kekompakan dan semangat dari bapak-bapak dan ibu-ibu warga kampung Simprug Golf 2, yang bergotong-royong, bahu membahu membangun kembali kampung ini,” tutur Zaki.
Komunitas Gerak Bareng, yang sejak awal kejadian bencana kebakaran terjadi memberikan bantuan, dukungan, dan support kepada warga Simprug tersebut melihat, bahwa saat ini kondisi kampung Simprug Golf 2 bahkan lebih baik dari pada saat sebelum terjadinya bencana. Selain rumah-rumah yang dibangun saat ini tertata sangat rapi, jalan-jalan di kampung ini juga lebih lebar di bandingkan sebelumnya, pohon-pohonan dan tanaman perdu telah tumbuh asri, serta lampu-lampu jalan yang menerangi kampung ini. Secara sosial, kampung Simprug Golf 2 warga semakin memiliki rasa kekeluargaan, rasa kebersamaan dan kekompakan yang semakin kuat.
Kampung Simprug Golf 2, sambung Zaki, terbangun karena nilai-nilai positif yang dimiliki oleh warganya. Dan nilai-nilai positif inilah yang kemudian menginspirasi warga bersama komunitas Gerak Bareng untuk menamakan kampung Simprug Golf 2 sebagai Kampung Gerak Bareng.
Rencananya, di Simprug Golf 2 akan dibangun Bank Beras, yang nantinya akan dibangun semacam ATM beras, sehingga warga yang kurang mampu bisa mengakses beras tersebut, mengambilnya untuk keperluan sehari-hari. Deposito beras nantinya akan diisi oleh donatur, oleh komunitas, dan oleh warga sekitar yang mampu. Sehingga tidak ada lagi warga yang tidak memiliki beras untuk makan. Selain itu, akan ada warung makan gratis tiap hari Jum’at, yang dilakukan secara bergilir dari warung-warung makan yang ada disana. Juga, pemudanya akan dilatih oleh komunitas tentang tanggap bencana. Dan ada beberapa program lagi dilaksanakan di Simprug Golf 2.
Rencananya kedepan, Kampung Simprug Golf menjadi pilot project kampung kebaikan, yang bisa ditularkan kepada-kampung lainnya, di seluruh Indonesia.
“kebaikan harus ditularkan. Kebaikan harus disebarkan. Dan kampung Simprug Golf 2 yang saat ini telah menjadi kampung Gerak Bareng ini, memiliki semua nilai-nilai kebaikan di dalamnya. Nilai positif yang harus ditularkan kepada kampung-kampung lainnya di luar sana. Maka, kampung Simprug Golf 2 ini sangat layak di jadikan sebagai pilot project dari kampung kebaikan,” pungkas Zaki.
Perlu diketahui, bahwa Komunitas Gerak Bareng merupakan sebuah wadah dimana para pegiat kemanusiaan dari lintas komunitas dan lintas lembaga, yang berkolaborasi untuk membantu menyelesaikan permasalahan sosial di masyarakat, dengan semangat hablum minallah dan hablum minannaas, dengan dilandasan Lillahi ta’ala.
Sesuai dengan filosofinya, dalam komunitas GerakBareng semua lapisannya bergerak dan berperan aktif secara terkoordinasi dan tertata sehingga diharapkan mampu menghasilkan solusi yang cepat, tepat, dan taktis bagi permasalahan sosial ekonomi yang banyak tersebar di masyarakat, yang kadang tidak terdeteksi dan tidak tersentuh oleh relawan yang lain, baik yang sifatnya personal maupun komunal, dapat ditangani oleh komunitas GerakBareng.
Berbagai latar belakang profesi yang tergabung dalam GerakBareng memperkaya komunitas ini dan harapan kami dengan kekayaan SDM yang ada kami mampu bergerak lebih cepat, dan membantu lebih banyak.[ah]