Sifat rendah hati ternyata bisa membuat seseorang yang memilikinya menjadi mulia. Oleh sebab itu, tidak ada gunanya kita menjadi sombong karena sifat tersebut justru membuat kita menjadi hina.
Baca Juga: Kisah Imam Ahmad yang Rendah Hati
Sifat Rendah Hati Menjadikan Seseorang Mulia
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin berkata,
المتواضع للعباد قد يقول: إني إذا تواضعت وكلمت الفقير وسلمت على الصغير وانشرح صدري لجلسائي فإن ذلك يقتضي أن أنزل في أعينهم نقول هذا من وحي الشيطان وأنت كلما تواضعت لله رفعك الله ولهذا قال بعض العامة كلمة طيبة : إنك في أعين الناس بمقدار الناس في عينك فإذا كنت تجل الناس وهم عندك بمنزلة عالية فأنت كذلك عندهم وإذا كان العكس فالعكس
“Seorang yang rendah hati terhadap hamba-hamba Allah terkadang berkata,
‘Sesungguhnya apabila aku bersikap tawaduk, aku berbincang-bincang dengan orang fakir, mengucapkan salam kepada anak-anak, dan berlapang dada dengan teman-teman dudukku, maka yang demikian itu akan menurunkan derajatku di mata mereka’.
Maka kita katakan, ini adalah was-was setan. (Bahkan yang benar) semakin engkau tawaduk karena Allah, maka Allah akan mengangkat derajatmu.
Oleh karena itu, sebagian orang awam menyebutkan ucapan yang bagus,
‘Sesungguhnya engkau di mata manusia sesuai dengan kadar mereka di matamu. Apabila engkau memuliakan mereka, yakni mereka di sisimu kedudukannya tinggi, maka engkau di mata mereka juga seperti itu, demikian pula sebaliknya’.”
[Cms]
Sumber:
Fath Dzī al-Jalāli wal Ikrām, Jilid 6, hlm. 439.
Alih bahasa:
Abu Fudhail Abdurrahman bin Umar غفر الرحمن له.
https://t.me/alfudhail