PASCA kasus penolakan terhadap Ustaz Abdul Somad dari Singapura, seruan boikot terhadap negara seluas DKI Jakarta itu menguat.
Sebagian umat Islam mengungkapkan kegeraman mereka terhadap Singapura. Hal itu terjadi pasca penjelasan Singapura tentang penolakan terhadap UAS.
Seperti diberitakan, Kementrian Dalam Negeri Singapura menjelaskan kenapa pihaknya menolak UAS. Ada dua alasan besar, yaitu UAS mereka nilai memiliki paham ekstrimis dan segregasi atau rasis.
Dengan alasan itu, lengkaplah kemarahan umat Islam di Indonesia terhadap Singapura. Selain telah menolak masuk UAS dengan perlakuan yang tidak menyenangkan. Singapura pun menyampaikan alasan penolakan yang sangat melecehkan.
Seruan boikot Singapura pun akhirnya menggema di media sosial. Bahkan sejumlah elemen massa umat Islam melakukan aksi unjuk rasa.
Unjuk rasa tersebar di beberapa tempat, antara di Kedubes Singapura di Jl. Rasuna Said Jakarta dan di Pekanbaru. Di daerah asal UAS itu, sejumlah tokoh daerah bersama ratusan massa menyerukan boikot Singapura dan produk-produknya. Tagar boikot Singapura pun viral.
Kalau aksi boikot ini berjalan efektif dan massif, kerugian Singapura akan sangat besar. Pasalnya, investasi terbesar di Indonesia berasal dari Singapura.
Nilainya sebesar 9,4 miliar US dolar di tahun 2021. Proyek investasi Singapura yang dibangun di Indonesia pun yang terbanyak. Jumlahnya mencapai 6.934 proyek.
Begitu pun dengan bisnis pariwisatanya. Kunjungan wisatawan Indonesia ke Singapura merupakan yang terbesar kedua setelah Cina.
Jumlahnya mencapai 3,02 juta wisatawan pada tahun 2018. Angka ini naik 2 persen dari kunjungan pada tahun 2017. Sementara wisatawan dari Cina hanya lebih banyak 0,4 juta dari Indonesia pada 2018.
Seperti diketahui, selama masa pandemi, ekonomi Singapura ikut terkena pukulan berat. Karena itu, bisnis pariwisata ini menjadi salah satu andalan bagi Singapura untuk menggenjot kenaikan ekonominya pasca pandemi.
Kalau seruan boikot ini, sekali lagi, efektif dan massif, maka Singapura mungkin akan berpikir ulang untuk meremehkan kekuatan umat Islam Indonesia. [Mh]