Fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) kemungkinan terjadi pada tanggal 15 dan 16 Mei 2022. Namun, sayangnya gerhana yang terjadi pada tahun ini tidak bisa disaksikan dari wilayah di Indonesia. GBT ini hanya terlihat di wilayah benua Amerika dan Afrika.
Baca Juga: Gerhana Bulan Terlama Abad Ini Terjadi Hari Ini
Mengenal Fenomena Gerhana Bulan
Tidak sama seperti tahun sebelumnya, pada 26 Mei 2021 lalu, fenomena GBT bisa dilihat di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Dikutip dari kompas.com, dijelaskan bahwa gerhana bulan adalah fenomena langit ketika sebagian atau seluruh permukaan bulan tertutup oleh bayangan Bumi.
Peneliti Pusat Sains Antariksa, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), M. Zamzam Nurzaman, M.Si, menjelaskan, gerhana bulan terjadi saat posisi bumi, bulan, dan matahari sejajar sehingga cahaya Matahari yang sampai ke bulan terhalang oleh bayangan bumi dan bulan terlihat lebih redup atau gelap.
Sementara itu, gerhana bulan juga memiliki berbagai macam tipe, seperti total, sebagian, dan penumbra.
Gerhana bulan total terjadi ketika seluruh bayangan umbar bumi menutupi permukaan bulan. Saat itu, matahari, bumi, dan bulan berada tepat di satu garis yang sama.
Dengan begitu, tidak ada sinar Matahari yang dapat dipantulkan ke permukaan bulan. GBT cenderung berwarna kemerahan disebabkan oleh pembiasan Rayleigh, yakni pembiasan sinar Matahari secara seletif oleh atmosfer Bumi.
Tahun 2022, GBT ini puncaknya akan terjadi 16 Mei 2022 pukul 04.11 UT atau 11.11 WIB. Bagi beberapa wilayah di benua Amerika, puncak gerhana kali ini terjadi pada 15 Mei 2022. Dijelaskan bahwa gerhana kali ini hanya dapat disaksikan di Benua Amerika, Eropa, Afrika, Timur Tengah (kecuali Iran bagian Timur), Selandia Baru dan sebagian besar Oseania.
Selain GBT, ada juga gerhana bulan sebagian terjadi ketika bumi tidak sepenuhnya menghalangi sinar Matahari ke Bulan.
Terakhir, gerhana bulan penumbra terjadi ketika seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra yang mana fenomenanya masih menampakkan bulan meski dengan warna yang suram.
Tidak seperti gerhana matahari, gerhana bulan bisa disaksikan secara langsung dengan mata telanjang karena fenomena tersebut tidak membahayakan mata.
Gerhana Bulan akan lebih mudah terlihat jika posisi bulan dalam keadaan penuh atau purnama.
Saat terjadi gerhana bulan, bayangan bumi di permukaan bulan dapat terlihat jika menggunakan teleskop. [Cms]