Chanelmuslim – Dompet Dhuafa Universtity, Kamis (27/4) mengeluarkan hasil riset yang telah dikerjakan sejak tiga bulan lalu. Dr. Ahmad Juwaini Direktur Dompet Dhuafa University mengatakan bahwa riset tersebut melibatkan 449 responden yang tersebar di delapan provinsi yaitu, Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timurl, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Menurut Ahmad Juwaini penelitian ini nantinya akan menjadi sumber informasi penting bagi pengambil keputusan.
“Ini adalah penelitian evaluasi pendidikan yang dikaitkan dengan persoalan pemerintahan dan kegiatan di masyarakat, sehingga hasilnya menjadi informasi penting bagi para pengambil kebijakan pendidikan dan pelaku pendidikan,” tuturnya di Gedung Republika.
Dalam penelitian tersebut Dompet Dhuafa University mencoba mengkaitkan beberapa hal yaitu, “hubungan program studi dan karir”, “pedidikan dan perilaku korupsi”, “efektifitas kurikulum”, dan “keberhasilan pendidikan dalam “membentuk budi pekerti”.
Pada hubungan pendidikan dan perilaku korupsi berdasarkan penelitian, Ahmad Juwaini mengungkapkan, “Sebanyak 66% masyarakat menilai tingkat pendidikan tidak berpengaruh pada perilaku korupsi.”
Artinya berdasarkan penelitian tersebut bisa diambil kesimpulan perilaku korupsi tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan.
Sedangkan Rahmat S Syehani Direktur Operasional Nurul Fikri mengatakan bahwa penelitian tersebut ada benarnya, jika persepsi korupsi itu mengambil uang negara. Namun, jika definisi korupsi adalah penyalahgunaan kekuatan maka masyarakat kita adalah koruptor. Hal itu berdasarkan budaya masyarakat yang menyalahgunakan kekuatannya. Misalnya, seorang supir bisa dianggap koruptor bila ia mengambil uang lebih daripada biasanya pada masyarakat pendatang atau wisatawan. (Mh/ilham/foto: kbknews.id)