ChanelMuslim.com- Ditemui di pembukaan grand launching Bukopin Syariah, Selasa (4/4) di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Dr. Muchlis M. Hanafi mengaku saat menjadi penerjemah Raja Salman sebulan lalu (3/3), karena sudah biasa menjadi penerjemah sejak masa Presiden SBY.
“Alasannya tanya yang memilih, jadi saya memang sudah biasa menjadi penerjemah dengan presiden sejak tahun 2006,” ujar pria yang juga bekerja sebagai Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran, Badan Litbang Kementerian Agama.
Dalam menjadi penerjemah DR. Muchlis mengaku tidak ada trik khusus hanya melakukan secara profesional saja.
“Tidak ada trik khusus, kita melakukan secara profesional saja, bagaimana menerjemahkan apa yang disampaikan para tokoh yang menjadi undangan presiden. Tentunya dilatih sehingga menjadi terbiasa, kemudian menjadi terbiasa,” jelas pria lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo.
Saat menjadi penerjemah mengaku didorong oleh Almarhum Maftuh Bastumi, yang saat itu menjadi Menteri Agama Indonesia pada tahun 2006. “Pada mulanya saya didorong almarhum Maftuh Bastumi ikut menerjemahkan kalau ada tamu-tamu dari luar negeri, baik tamu presiden maupun negara.”
Pria berumur 46 tahun itu mengakui bahwa pertama kali sebagai penerjemah untuk presiden saat kedatangan Syeikh Al Azhar. “Pertama kali Mei 2006, saat kedatangan Grand Syaikh Al Azhar yang menjadi tamu negara. Saat bersama Presiden SBY saya menerjemahkan,” tutur DR. Muchlis Hanafi.
Dalam menjadi penerjemah, DR. Muchlis sudah terbiasa menjadi penerjemah sejak semasa kuliah di Al Azhar sehingga bisa menjadi penerjemah tamu-tamu negara saat ini. (Mh/ilham)